Rahasia Memori Terungkap: Otak Simpan Ingatan lewat Jaringan Sel Engram

5 days ago 10
Situs Kabar Pagi Viral Terbaik
 Otak Simpan Ingatan lewat Jaringan Sel Engram Penelitian terbaru mengungkap pembentukan memori tidak hanya bergantung pada neuron individu, melainkan pada koneksi antara kelompok sel yang disebut sel engram.(freepik)

PARA ilmuwan lama mempertanyakan bagaimana otak mampu memperbarui dirinya dengan informasi dan ingatan baru. Berbagai spekulasi muncul, mulai dari perubahan kimiawi di dalam neuron tertentu hingga pergeseran struktural yang terjadi di antara sel-sel otak.

Salah satu ahli saraf yang menyelidiki pertanyaan ini adalah Dr Tomás Ryan dari Trinity College Dublin, yang melacak sel-sel yang terlibat dalam proses pembelajaran.

Temuan terbaru menunjukkan pembentukan memori sangat bergantung pada koneksi antara kelompok sel engram. Sel Engram yaitu neuron yang diduga menangkap dan menyimpan berbagai pengalaman.

Interkoneksi Memori

Para peneliti meyakini setiap pengalaman meninggalkan pola aktivasi sel otak yang dapat diaktifkan kembali di kemudian hari. Dalam penelitian ini, para ilmuwan melacak dua set sel engram, masing-masing terkait dengan memori yang berbeda.

Mereka menemukan ketika satu set sel diaktifkan kembali, terkadang set sel lainnya juga ikut teraktivasi, seolah-olah memori itu saling berhubungan.

Konsep ini bertentangan dengan anggapan lama yang menyatakan memori disimpan dalam neuron individu. Sebaliknya, memori mungkin terletak dalam koneksi yang terbentuk dan dibentuk ulang oleh sel-sel ini seiring berjalannya waktu. Penataan ulang struktural tersebut memungkinkan kita untuk menangani informasi baru tanpa kehilangan pengalaman yang telah ada.

Neuroscience Mencari Sel Penyimpan Ingatan

“Sel engram memori adalah sekelompok sel otak yang, diaktifkan pengalaman tertentu, melakukan perubahan untuk menggabungkan dan menyimpan informasi dalam otak kita,” ungkap Dr. Clara Ortega-de San Luis, peneliti pascadoktoral dan penulis utama studi ini.

Dalam penelitian tersebut, mereka menerapkan teknik genetika untuk memberi label pada neuron yang aktif selama satu peristiwa, lalu memantau bagaimana neuron yang sama merespons peristiwa kedua yang dinilai terkait. Salah satu petunjuk kunci berasal dari pengukuran seberapa baik neuron berlabel tersebut membangun hubungan baru dengan sel-sel yang terkait dengan pengalaman lama.

Metode optogenetika, yang memungkinkan mereka menghidupkan atau mematikan sel menggunakan cahaya, dapat digunakan untuk menguji apakah pemblokiran koneksi yang baru terbentuk tersebut mengganggu proses pengingatan.

Peran Protein dalam Pembentukan Memori

Sebuah protein khusus, PSD-95, muncul sebagai pengatur kunci koneksi sel engram. Protein ini terletak di persimpangan sel saraf yang dikenal sebagai sinapsis, dan berfungsi mengikat molekul reseptor.

Ketika tim menurunkan jumlah PSD-95 dalam neuron yang menyimpan memori tertentu, koneksi tersebut menunjukkan perilaku yang berbeda. Dalam sejumlah kondisi, memori tampak bertahan meskipun para peneliti berusaha meredakannya.

Ketahanan ini memberikan wawasan tentang bagaimana otak dapat menyimpan memori yang kita duga akan memudar. Temuan ini juga menjelaskan mengapa kekurangan atau gangguan pada PSD-95 dapat mengganggu pola pembelajaran normal.

Penelitian ini mencerminkan perkembangan yang lebih luas dalam bidang ilmu saraf. Alih-alih fokus pada sel individu, para peneliti kini lebih memperhatikan cara beberapa sel berinteraksi dan membentuk jaringan yang menyimpan pengalaman sehari-hari kita.

Dengan menggunakan teknik penandaan genetika yang canggih, para ilmuwan dapat mengidentifikasi titik-titik di mana hubungan baru terbentuk dan menilai pentingnya hubungan tersebut bagi proses pengingatan di masa depan.

Pembentukan Memori Sehari-hari

Memori bukan hanya sekadar hasil dari proses belajar. Aktivitas harian kita menuntut pembelajaran yang terus-menerus, baik itu mengingat nama, melewati jalan yang ramai, atau menekuni hobi baru.

Memahami cara sel-sel otak menyimpan informasi secara fleksibel namun tetap stabil memberikan harapan untuk mengatasi masalah memori yang terkait dengan penuaan atau kondisi yang memengaruhi kemampuan belajar.

Peran-peran ini sering mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, terutama dengan munculnya pengalaman-pengalaman baru. Dengan menekankan hubungan-hubungan ini, para ilmuwan semakin melengkapi gambaran tentang bagaimana sel-sel ini beradaptasi. (Earth/Z-2)

Read Entire Article
Global Food