Pura Puncak Penulisan: Sejarah, Keunikan, dan Pesona Spiritual Bali

6 hours ago 5
 Sejarah, Keunikan, dan Pesona Spiritual Bali Ilustrasi(Dok Ist)

PURA Puncak Penulisan adalah salah satu pura tertua dan paling suci di Bali. Terletak di Desa Sukawana, Kintamani, Bangli, pura ini berdiri di ketinggian 1.745 meter di atas permukaan laut. Selain menjadi tempat ibadah umat Hindu, Pura Puncak Penulisan juga menyimpan sejarah panjang dan keunikan yang menarik perhatian wisatawan. Artikel ini akan membahas asal-usul pura ini, arsitekturnya yang khas, dan daya tarik spiritualnya.

Sejarah Pura Puncak Penulisan

Pura Puncak Penulisan diperkirakan dibangun pada zaman Megalitikum, sekitar abad ke-3 Masehi. Pembangunan dilanjutkan pada abad ke-10 hingga ke-14 Masehi, saat masa kerajaan Bali Kuno seperti Warmadewa dan Majapahit. Pura ini juga dikenal sebagai Pura Tegeh Koripan, yang berarti "tempat kehidupan yang kokoh dan tinggi". Nama ini mencerminkan lokasinya di puncak Bukit Penulisan dan nilai spiritualnya sebagai tempat meditasi para raja Bali kuno.

Banyak arca batu dan prasasti kuno ditemukan di pura ini, beberapa berasal dari abad ke-9 hingga ke-14. Arca-arca ini menunjukkan perpaduan budaya Megalitikum dan Hindu-Buddha, yang menjadi bukti evolusi agama di Bali sebelum Hindu mendominasi. Salah satu temuan penting adalah arca setinggi 92 cm dengan prasasti bertahun 933 Saka (1026 M), yang dipahat oleh Mpu Bga Anatah.

Keunikan Arsitektur Pura Puncak Penulisan

Salah satu daya tarik utama Pura Puncak Penulisan adalah arsitekturnya yang unik. Pura ini dibangun berdasarkan konsep Gunung Suci, menyerupai piramida bertingkat dengan tujuh pelataran. Setiap tingkat melambangkan Sapta Loka, atau tujuh alam dalam ajaran Hindu. Pengunjung harus menaiki ratusan anak tangga untuk mencapai pelataran utama, yang memberikan pengalaman spiritual sekaligus pemandangan indah pegunungan Kintamani.

Pesona Spiritual dan Budaya

Pura Puncak Penulisan bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga pusat spiritual bagi umat Hindu Bali. Pura ini dianggap sebagai tempat untuk menghubungkan dunia manusia dengan alam dewa. Upacara besar seperti Piodalan diadakan setiap 210 hari menurut kalender Bali, menarik ribuan peziarah. Selain itu, lokasinya yang tinggi menawarkan udara sejuk dan pemandangan Danau Batur yang memukau, menjadikannya tempat ideal untuk meditasi dan refleksi.

Tips Mengunjungi Pura Puncak Penulisan

Untuk mengunjungi Pura Puncak Penulisan, kenakan pakaian sopan dan bawa kain sarung sebagai tanda hormat. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari saat cuaca cerah, sehingga Anda bisa menikmati pemandangan tanpa kabut. Jangan lupa membawa air minum dan kamera untuk mengabadikan keindahan pura dan alam sekitarnya. Hindari berkunjung saat musim hujan karena jalur menuju pura bisa licin.

Dengan sejarah yang kaya, arsitektur yang menawan, dan nilai spiritual yang mendalam, Pura Puncak Penulisan adalah destinasi yang wajib dikunjungi di Bali. Jadikan pura ini bagian dari perjalanan wisata Anda untuk merasakan pesona budaya dan keindahan alam Pulau Dewata.

Read Entire Article
Global Food