
MESKI masih berselimut duka, Agung Fauzy dan Sandi Wigusprayoga berhasil menjalani tes dan lolos menjadi anggota TNI Angkatan Darat (AD). Keduanya merupakan anak korban ledakan amunisi kadaluwarsa di pesisir pantai selatan, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Pada peristiwa yang terjadi pada 12 Mei 2025 itu, Toto Hermanto ayah Risky dan Endang Rahmat ayah dari Sandi meninggal dunia saat bekerja membantu TNI AD memusnahkan amunisi kadaluwarsa.
Kedua putra almarhum langsung diumumkan lulus seleksi calon prajurit TNI AD tingkat pusat yang digelar di Asrama Kompleks Secaba Bihbul, Jalan Cijambe, Ujungberung, Bandung.
Pembina setia mendukung proses mereka dari Babinsa Desa Sagara Serka Ovin dan Babinsa Desa Ciudian Sertu Engkun M. Kehadiran mereka menjadi simbol kuatnya sinergi antara masyarakat dan institusi TNI dalam merawat harapan setelah terjadinya tragedi pemusnahan amunisi tidak layak pakai tersebut. Putra Toto Hermanto, Risky Agung Fauzy, diterima di Kecabangan Infanteri dan anak Endang Rahmat, Sandi Wigusprayoga, masuk Kecabangan Peralatan.
Komandan Kodim 0611/Garut Letkol Inf Andrik Fachrizal mengatakan, kelulusan dua orang putra bangsa bukan sekadar keberhasilan pribadi, melainkan juga merupakan bentuk nyata komitmen TNI, terutama dalam merawat luka masyarakat.
"Sesuai pernyataan Kadispenad, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, putra-putri korban tragedi pemusnahan munisi apkir di Garut dipersilakan mendaftar sebagai prajurit TNI. Kita menyaksikan janji menjadi nyata, karena duka itu masih membekas tapi dari luka yang dalam, tumbuh keberanian baru hingga Rizki dan Sandi melanjutkan hidup dengan memilih jalan juang mewakili dan harapan orangtua yang telah pergi," katanya, Jumat (11/7).
Pemusnahan amunisi tidak layak pakai di pesisir pantai selatan, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilakukan oleh militer Senin (12/5) sekitar pukul 09.30 WIB. Kejadian itu berubah menjadi tragedi setelah terjadinya ledakan susulan yang merenggut nyawa sedikitnya 13 orang meninggal dari warga sipil dan anggota militer.
Para korban meninggal dunia dari militer, yakni Kolonel CPL Antonius Hermawan, Kepala Gudang Pusat Amunisi III Pusat Perawatan TNI AD Jakarta, Mayor CPL Anda Rohanda, sebagai Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Jakarta, Kopda Eri Dwi Priambodo, Jakarta dan Pratu April Setiawan, Jakarta.
Sedangkan korban dari warga sipil Agus Bin Kasmin warga Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong, Ipan Bin Obar warga Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong, Anwar Bin Inon, warga Kampung Cidahon, Kecamatan Pameungpeuk, Endang Rahmat, warga Singajaya, Yus Ibing Bin Inon, warga Kampung Cidahon, Kecamatan Pameungpeuk, Iyus Rijal, warga Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong, Toto Hermanto, warga Cimerak, Kecamatan Cibalong, Dadang, warga Kampung Sakambangan, Kecamatan Cibalong, Rustiawan, warga Kampung Cimerak, Kecamatan Cibalong. (AD/E-4)