
PEMERINTAH secara resmi telah meluncurkan program makan bergizi gratis pada Januari lalu. Program MBG saat ini diperluas ke berbagai sektor, termasuk ke sekolah bagi anak berkebutuhan khusus yakni Sekolah Khusus (SKH).
Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) bersama Ovo dan Grab Indonesia meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar 1.500 murid dan guru pada 11 Sekolah Khusus (SKH) se-Tangerang Raya hingga April 2026.
Program ini sebagai bentuk dukungan terhadap agenda prioritas nasional 8 Program Hasil Terbaik Cepat dari pemerintahan Prabowo-Gibran, yang menargetkan 80 juta penerima manfaat MBG hingga 2029.
Sebagai titik awal perluasan inisiatif sosial yang menyentuh langsung anak-anak berkebutuhan khusus, dilakukan uji coba MBG di SKH Yayasan Karya Dharma Wanita (YKDW) 01–03 Kota Tangerang, Senin (14/4).
Syukuran atas program tersebut ditandai pemotongan tumpeng oleh Ketua Pelaksana Harian YIPB Cahaya Manthovani, Ketua Pembina YIPB Maya Miranda Ambarsari, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Reinata, dan Ketua YKDW Kota Tangerang Titin Suhartini.
“Hari ini menjadi momentum penting bagi kami. Program ini bukan hanya tentang memberikan makanan sehat, tapi tentang menghadirkan perhatian dan kepedulian nyata untuk teman-teman kita, anak-anak berkebutuhan khusus,” ujar Ketua Pelaksana Harian YIPB Cahaya Manthovani.
Ia sangat mengapresiasi dukungan ini. Kolaborasi seperti ini menjadi bukti bahwa ketika dunia sosial dan dunia usaha bersatu, akan lahir perubahan nyata.
“Dengan kolaborasi ini, kami berharap anak-anak berkebutuhan khusus di berbagai wilayah termasuk Tangerang Raya bisa merasakan manfaat dari asupan makanan bergizi berkualitas,” ucapnya.
Sebelumnya, program serupa dilakukan di SLB Negeri 07 Jakarta. Respons positif dari guru, orang tua, dan anak-anak jadi dorongan besar untuk mengembangkan program ini lebih luas. “Semangat dan senyum anak-anak saat menerima makanan sehat jadi motivasi besar bagi kami,” kata Cahaya.
Ketua Pembina YIPB Maya Miranda Ambarsari mengatakan program ini bagian dari visi besar yayasan dalam memastikan bahwa setiap anak memiliki hak sama untuk tumbuh sehat dan berkembang.
“Kami percaya anak-anak berkebutuhan khusus memiliki potensi luar biasa yang perlu kita dukung bersama. Gizi yang baik menjadi pondasi utama mereka untuk bisa belajar, berkembang, dan meraih masa depan lebih baik,” tuturnya.
Saat ini, kolaborasi ini memang masih terfokus di Tangerang Raya. Namun, secara jangka panjang, pihaknya menargetkan bisa menjangkau lebih banyak SLB berbagai wilayah di Indonesia.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Program ini akan terus berkembang dan terus berkelanjutan memberi manfaat lebih luas, karena setiap anak, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan makanan bergizi untuk masa depan lebih baik,” tuturnya.
Ketua YKDW Kota Tangerang Titin Suhartini mengatakan program seperti ini membawa harapan baru bagi sekolah-sekolah khusus yang selama ini berjuang dalam keterbatasan.
“Anak-anak punya semangat luar biasa, tapi kebutuhan mereka berbeda. Bantuan seperti ini bukan hanya memberi gizi, tapi juga rasa percaya diri. Mereka merasa diperhatikan,” ujarnya.
Presiden Direktur Ovo Karaniya Dharmasaputra menyampaikan partisipasi mereka bukan sekadar corporate social responsibility, melainkan juga komitmen jangka panjang terhadap pembangunan sosial yang inklusif.
Adapun menu makanan yang diberikan kepada siswa-siswa tersebut telah dirancang sesuai rekomendasi Badan Gizi Nasional dengan penyesuaian untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Semua bahan makanan disediakan oleh merchant yang merupakan UMKM sekitar sehingga program ini juga bisa berdampak terhadap ekonomi lokal.
“Kami mau menciptakan ekosistem inklusif yang memberdayakan masyarakat,” ujar Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Reinata.(H-2)