
PRESIDEN sementara Han Duck-soo pada Jumat (waktu setempat) berjanji akan memastikan stabilitas keamanan nasional dan diplomasi usai putusan Mahkamah Konstitusi yang memberhentikan Presiden Yoon Suk Yeol dari jabatannya.
"Sebagai presiden sementara, saya akan memastikan tidak ada kekosongan dalam urusan keamanan nasional maupun luar negeri, dan negara tetap menjaga postur keamanan yang kuat dan tak tergoyahkan," ujar Han dalam pidato kenegaraan yang disiarkan secara nasional.
Ia menambahkan, "Saya juga akan melakukan segala kewenangan saya untuk memastikan tidak ada gangguan dalam menangani isu-isu mendesak seperti sengketa dagang, serta menjaga ketertiban umum agar rakyat merasa aman dan tenteram."
Mahkamah Konstitusi secara bulat menyetujui pemakzulan Yoon, yang mencopotnya dari jabatan karena penerapan darurat militer yang singkat pada Desember lalu. Berdasarkan hukum, Korea Selatan wajib menggelar pemilihan presiden luar biasa dalam waktu 60 hari.
Han berjanji akan melakukan segalanya demi kelancaran transisi kepemimpinan ke presiden berikutnya.
"Saya akan menaati Konstitusi dan hukum dengan ketat agar pemerintahan berikutnya dapat terbentuk tanpa penundaan," kata Han. "Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk memastikan pemilihan presiden berlangsung lancar dan adil."
Setelah itu, Han memimpin rapat darurat bersama para anggota kabinet dan menyerukan agar pemerintahan tetap fokus menyelesaikan berbagai isu penting yang tertunda, terutama soal tarif dari Amerika Serikat.
"Saya meminta kalian untuk berupaya maksimal agar tidak ada kekosongan dalam pemerintahan hingga masa jabatan berakhir, khususnya dalam merespons kebijakan tarif timbal balik yang diumumkan pemerintahan Donald Trump," ujarnya.
Han juga menekankan pentingnya "netralitas politik" di lembaga pemerintahan, guna menjamin pemilu luar biasa berlangsung adil. Ia menekankan perlunya upaya mengurangi kecemasan dan kebingungan publik usai pemakzulan Yoon.
Ia menyerukan kepada para pejabat publik untuk menjalankan tugas mereka dengan tanggung jawab dan dedikasi. "Tolong curahkan seluruh perhatian Anda agar Republik Korea bisa melewati krisis ini, dan kehidupan sehari-hari rakyat tetap stabil dan tidak terganggu," ucap Han.
Han juga meminta kalangan politik dan Majelis Nasional untuk "menyingkirkan perbedaan" dan bersatu dengan kebijaksanaan demi masa depan bangsa.
Han turut mengunjungi pusat penanggulangan bencana nasional di kompleks pemerintahan Seoul untuk memantau kondisi keamanan dan keselamatan.
Ia menginstruksikan para pejabat dan lembaga terkait untuk melakukan segala upaya menjaga ketertiban umum dan meminimalkan potensi kerusakan atau bentrokan yang mungkin terjadi akibat unjuk rasa.
"Sekarang adalah saatnya untuk mengutamakan rakyat," ujar Han seperti dikutip kantornya saat kunjungan. "Karena keputusan ini dibuat sesuai dengan tatanan konstitusional kita, maka harus dihormati. Masyarakat harus menyampaikan pendapat secara damai dan menunjukkan kesadaran sipil yang dewasa." (Yonhap/Z-2)