Wali murid bantu pendistribusian MBG di sekolah.(Dok. Antara)
WALI Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan Pemkot Yogyakarta telah membentuk tim untuk mengawal program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tim ini melibatkan Sekda Kota Yogyakarta dan dinas terkait
“Di Kota Yogyakarta ini kita melakukan mitigasi. Saya bilang Dinas Kesehatan supaya mengawal betul ikut membantu agar tidak terjadi keracunan. Itu saya kira tindakan-tindakan preventif untuk mencegah,” kata Hasto dalam siaran pers dari Humas Pemkot Yogyakarta, Rabu (1/10).
Hasto juga meminta sekolah-sekolah juga menyiapkan biopori karena kalau ada sisa-sisa makanan misalnya dari MBG. Mengingat Kota Yogyakarta lahan pengelolaan sampah terbatas sehingga diharapkan sampah sisa makanan bisa selesai di sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani menyatakan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah menyelenggarakan pelatihan keamanan pangan bagi penanggung jawab dan penjamah pangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Yogyakarta.
Pengawasan eksternal juga telah dilaksanakan pada SPPG yang saat ini beroperasional wilayah kota Yogyakarta seperti Kemantren Umbulharjo, Mergangsan, Mantrijeron, Tegalrejo, Kotagede, Ngampilan dan Wirobrajan.
Selain itu, SPPG wajib memiliki Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) sehingga dapat menjalankan semua proses pengolahan pangan siap saji sesuai standar operasional prosedur.
“Pengawasan eksternal dengan kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan oleh tenaga sanitasi lingkungan Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat pada sarana, disertai pengujian kualitas udara, bahan tambahan pangan serta pengujian kualitas air," kata dia.
Dengan pemantauan sejak persiapan sarana prasarana, pemilihan bahan, proses pengolahan, pemorsian dan distribusi sesuai prinsip higiene sanitasi pangan, diharapkan pangan olahan siap saji yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi,” terang Emma.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Sukidi menyampaikan untuk mencegah potensi keracunan siswa pada program MBG di Kota Yogyakarta, DPP Kota Yogyakarta melakukan koordinasi bersama pengelola Dapur MBG. Di samping itu pengawasan pangan di SPPG di Kota Yogyakarta.
“Kami melakukan pengawasan keamanan pangan secara rutin di dapur MBG yang ada di Kota Yogyakarta," kata dia.
Pengawasan pada pangan segar yang berasal dari tumbuhan, hewan dan hasil perikanan serta pangan olahan melalui uji organoleptik seperti rasa, bau, warna, dan tekstur. Pengawasan keamanan pangan itu dilakukan setiap hari.
Ketua Tim Kerja Pengawasan Mutu Pangan DPP Kota Yogyakarta, Yuanita Ari Astuti menambahkan pengawasan bahan baku di SPPG antara lain asalnya dari mana dan kapan datang. DPP Kota Yogyakarta juga melakukan pengawasan terkait higiene sanitasi sarana prasarana, lingkungan dan sumber daya manusia/petugas di SPPG. Misalnya petugas harus menggunakan sarung tangan.
Dia menyebut kini ada 14 SPPG di wilayah Kota Yogyakarta. “Kami juga melakukan sosialisasi dan edukasi. Misalnya penanganan untuk bahan pangan segar. Penanganan pangan saat pemorsian dan edukasi agar SPPG memasak makanan secara bertahap menyesuaikan menu MBG akan dimakan jam berapa," kata dia.
Ia menyebut, MBG untuk SD dan SMP biasanya diserahkan saat jam istirahat pagi. Untuk SMA, sekolah memberikan MBG pada saat istirahat jam kedua sehingga harus dimasak bertahap untuk mencegah potensi basi. (H-3)

2 weeks ago
14
















































