Pasar Smartphone Global Kuartal III 2025: Transsion Melonjak, China Berkibar

10 hours ago 2

Selular.id – Laporan terbaru Omdia mengungkapkan dinamika menarik pasar smartphone global kuartal III-2025.

Seri iPhone 17 base model Apple menjadi kontributor utama yang melampaui ekspektasi, sementara vendor China seperti Transsion menunjukkan pertumbuhan paling agresif dengan lonjakan 12% year-on-year.

Pemulihan pasar secara global didorong oleh performa kuat di kawasan berkembang seperti Afrika dan Asia-Pasifik, meski pasar matang seperti China Raya dan Amerika Utara masih mengalami kontraksi.

Apple berhasil mempertahankan posisi teratas bersama Samsung, dengan iPhone 17 base model menjadi penyumbang signifikan berkat proposisi nilai yang ditingkatkan.

Yang menarik, Apple menawarkan kapasitas penyimpanan lebih tinggi tanpa kenaikan harga, strategi yang ternyata efektif menarik minat konsumen di tengah persaingan ketat.

Grafik pertumbuhan pasar smartphone global kuartal III 2025 menunjukkan dominasi Samsung dan Apple dengan lonjakan vendor ChinaData pengiriman smartphone global kuartal III 2025 menunjukkan pertumbuhan signifikan vendor China seperti Transsion (Sumber: Omdia)

Jusy Hong, Manajer Riset Senior di Omdia, menjelaskan bahwa vendor mengadopsi berbagai strategi untuk mengatasi tantangan industri.

“Vendor dapat mengadopsi berbagai strategi untuk mengatasi tantangan ini—mengamankan pendanaan saluran distribusi sejak dini, memprioritaskan model bermargin tinggi, dan menjaga perangkat kelas menengah dan bawah dalam posisi defensif,” ujarnya.

Bangkitnya Vendor China di Pasar Global

Di balik dominasi Samsung dan Apple, vendor asal China menunjukkan pergerakan yang signifikan.

Xiaomi (termasuk Redmi dan POCO) berhasil mempertahankan posisi ketiga dengan pengiriman 43,4 juta unit.

Meskipun pangsa pasarnya stabil di 14%, pertumbuhan tahunannya tercatat paling moderat di antara lima besar, hanya 1%.

Kinerja Xiaomi terkini merupakan hasil dari menguatnya penjualan di Asia-Pasifik yang mampu mengimbangi penurunan pengiriman di Tiongkok setelah program subsidi pemerintah berakhir.

Fenomena ini menunjukkan ketahanan vendor China dalam menghadapi fluktuasi pasar domestik dengan memperkuat ekspansi internasional.

Perhatian utama tertuju pada Transsion—pemilik merek Infinix, iTel, dan TECNO—yang berhasil menembus posisi keempat.

Dengan pengiriman mencapai 28,6 juta unit, Transsion menjadi vendor dengan pertumbuhan paling agresif, melompat 12% year-on-year.

Smartphone Transsion kini menguasai 9% pangsa pasar global, didorong oleh peningkatan aktivitas di pasar setelah penyesuaian inventaris selesai di awal tahun.

Melengkapi lima besar, vivo mencatatkan pengiriman 28,5 juta unit dengan pertumbuhan tahunan sebesar 5%.

Vivo juga mempertahankan pangsa pasar 9%, didukung oleh kekuatan pasarnya di India dan pertumbuhan di seluruh Asia-Pasifik, Afrika, dan Amerika Latin.

Konsistensi vivo dalam menjaga pertumbuhan positif mencerminkan strategi ekspansi yang terukur di berbagai wilayah.

Pergerakan vendor China ini mengingatkan pada prediksi beberapa tahun lalu tentang potensi mereka menguasai pasar global.

Seperti pernah dibahas dalam analisis sebelumnya, vendor China memang menunjukkan daya saing yang semakin kuat dalam persaingan global.

Pasar Berkembang Jadi Mesin Pertumbuhan

Secara regional, pemulihan pasar global pada kuartal III-2025 didorong oleh kawasan yang sebelumnya kesulitan.

Afrika memimpin dengan lonjakan pengiriman hingga 25% year-on-year, berkat Transsion sebagai pemain utama di wilayah tersebut.

Keberhasilan Transsion di Afrika menjadi bukti bahwa strategi fokus pada pasar berkembang dapat memberikan hasil signifikan.

Asia-Pasifik (di luar China Raya) juga mencatat pertumbuhan yang kuat sebesar 5% year-on-year, mencapai volume kuartalan tertinggi sejak kuartal keempat 2021.

Kawasan Timur Tengah turut berkontribusi dengan pertumbuhan solid sebesar 18%, menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di wilayah ini mulai berdampak positif pada sektor teknologi.

Sebaliknya, pengiriman di pasar yang lebih matang mengalami kontraksi.

China Raya mengalami penurunan 2% year-on-year untuk kuartal kedua berturut-turut, sementara Amerika Utara juga turun 3% year-on-year.

Pola ini mengindikasikan pergeseran momentum pertumbuhan dari pasar tradisional menuju pasar berkembang.

Dinamika persaingan vendor China di pasar internasional tidak lepas dari berbagai strategi kolaborasi yang mereka jalankan.

Seperti pernah diungkap dalam laporan sebelumnya, kerja sama antar vendor China dalam berbagai aspek teknologi turut memperkuat posisi mereka di kancah global.

Prospek Pasar: Tantangan dan Strategi Ke Depan

Meskipun pemulihan terlihat, Omdia mencatat bahwa pasar masih terpolarisasi.

Segmen ultra-kelas bawah atau termurah di bawah US$100 dan segmen kelas atas (di atas US$700) mendorong pertumbuhan volume, sementara segmen kelas menengah masih lemah.

Polarisasi ini mencerminkan perubahan perilaku konsumen yang cenderung memilih perangkat entry-level atau flagship, mengabaikan segmen mid-range.

Industri saat ini menghadapi tantangan bersama berupa kekurangan komponen dan kenaikan biaya, yang diperkirakan akan menaikkan harga produk baru dalam jangka pendek dan menghambat permintaan segmen kelas bawah.

Kondisi ini memaksa vendor untuk lebih kreatif dalam menyusun strategi produk dan penetapan harga.

Dalam menghadapi tantangan ini, vendor perlu mempertimbangkan berbagai pendekatan strategis.

Prioritas pada model bermargin tinggi menjadi keharusan, sementara perangkat kelas menengah dan bawah perlu diposisikan secara defensif.

Pengamanan pendanaan saluran distribusi sejak dini juga krusial untuk menjaga stabilitas operasional.

Persaingan ketat di pasar smartphone global ini mengingatkan pada dinamika yang terjadi di industur game mobile, di mana adaptasi dan strategi yang tepat menjadi kunci keberhasilan.

Kedua sektor ini sama-sama ditandai dengan persaingan ketat dan kebutuhan inovasi berkelanjutan.

Ke depan, pasar smartphone global diperkirakan akan terus ditandai oleh persaingan ketat antara vendor mapan dan pendatang baru.

Kemampuan beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah-ubah, serta ketepatan dalam membaca peluang di berbagai wilayah, akan menjadi penentu utama kesuksesan setiap pemain di industri ini.

Read Entire Article
Global Food