Menguak Rahasia Metabolisme Seseorang yang Sulit Gemuk

1 week ago 6
Menguak Rahasia Metabolisme Seseorang yang Sulit Gemuk Ilustrasi(freepik)

PARA peneliti tengah meneliti alasan mengapa sebagian orang secara alami, memiliki tubuh yang sangat ramping, justru kesulitan menambah berat badan. Kondisi yang disebut ketipisan konstitusional ini memberikan pemahaman berharga mengenai cara tubuh mengatur berat badan lewat mekanisme fisiologisnya.

Pelatih beban Bella Barnes pun sudah bisa menebak keluhan klien barunya, bahkan sebelum sesi dimulai. Sebagian besar perempuan yang ia dampingi bukan berfokus menurunkan berat badan, melainkan berusaha menambahkannya karena merasa tubuh mereka terlalu kurus.

Klien-kliennya merasa terlalu kurus, dan mereka menderita. "Minggu lalu, saya mendapatkan klien yang memakai legging berbantalan bokong," kata Barnes, yang tinggal di Inggris Raya. "Baru-baru ini saya punya klien lain yang di musim panas, memakai tiga pasang legging hanya agar terlihat sedikit lebih besar." 

Para perempuan ini termasuk dalam kelompok yang kerap terabaikan, meski dunia lebih berfokus pada obesitas. Para peneliti memperkirakan sekitar 1,9% populasi tergolong “kurus secara konstitusional,” yang berarti sekitar 6,5 juta orang, hanya di Amerika Serikat saja berada dalam kategori ini. Individu yang kurus secara konstitusional, sering makan sama banyaknya dengan orang lain dan jarang berolahraga secara intens. 

Kurus Alami

Baru-baru ini, para peneliti mulai meneliti perbedaan pada tubuh yang secara alami kurus. Mereka berharap dapat menemukan pemahaman metabolik yang bisa membantu orang dengan kondisi kurus secara konstitusional untuk menambah berat badan.Penelitian ini juga berpotensi bermanfaat bagi orang yang kelebihan berat badan. 

Studi lain menunjukkan bahwa orang yang secara konstitusional kurus, cenderung “menolak” kenaikan berat badan. Terutama setelah mengonsumsi makanan berlemak, karena berat badan yang bertambah akibat makan berlebihan, biasanya cepat hilang begitu pola makan kembali normal.

Para peneliti saat ini meyakini bahwa tubuh memiliki "titik tetap" atau "rentang tetap" berat badan, yang secara alami ingin dicapai kembali. Konsep ini membantu menjelaskan mengapa banyak orang yang berdiet, sulit mempertahankan berat badan yang hilang dalam jangka panjang.

Hal ini terjadi karena metabolisme melambat dan tubuh membakar lebih sedikit kalori setelah pembatasan kalori, sehingga berat badan mudah naik kembali. Sistem pengaturan berat badan ini cukup fleksibel, yang juga menjelaskan mengapa seiring bertahun-tahun, banyak orang mengalami sedikit penambahan lemak di sekitar perut.

Secara kelompok, individu yang kurus menunjukkan variasi yang sama beragamnya, seperti orang yang kelebihan berat badan. Beberapa tetap kurus karena nafsu makan yang rendah atau cepat merasa kenyang, sementara yang lain mengonsumsi jumlah kalori yang setara dengan individu yang lebih berat.

Orang yang kurus secara konstitusional juga menghadapi stigma sosial. Jens Lund, seorang peneliti pascadoktoral, menjelaskan bahwa orang-orang ini sering enggan pergi ke toilet setelah makan malam keluarga, karena khawatir dianggap akan muntah layaknya penderita bulimia.

Lund berencana melakukan studi rawat inap di Universitas Kopenhagen, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih spesifik. Penelitian ini akan menggunakan ruang metabolik, guna memantau asupan dan pengeluaran energi secara menyeluruh. Termasuk melalui feses, urine, dan gas pernapasan, pada individu yang secara konstitusional kurus.

Sejak 2020, tim Lund telah membangun jaringan orang Denmark yang secara alami ramping. Jaringan ini menyediakan kumpulan data unik yang akan mendukung penelitian lebih lanjut di masa depan. (Live Science/Z-2)

Read Entire Article
Global Food