Kementerian Koperasi Dorong Penguatan Ekosistem Bisnis Koperasi Merah Putih di Cianjur

4 hours ago 3
Kementerian Koperasi Dorong Penguatan Ekosistem Bisnis Koperasi Merah Putih di Cianjur Kementerian Koperasi menggelar kegiatan lokakarya di Kabupaten Cianjur dengan mendorong penguatan ekosistem bisnis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.(MI/BENNY BASTIANDY)

KEMENTERIAN Koperasi terus mendorong penguatan ekosistem bisnis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Satu di antaranya dilakukan dengan melaksanakan lokakarya yang digelar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Deputi Pengembangan Usaha Koperasi Kementerian Koperasi RI, Panel Barus, memandang penting dilakukannya penguatan ekosistem bisnis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Sebab, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih harus mengetahui hak piloting.

"Kegiatan dalam bentuk lokakarya ini dilaksanakan selama tiga hari di Kabupaten Cianjur. Kegiatan ini bertujuan bagaimana Kementerian Koperasi mendorong hak piloting KDMP. Hak piloting itu sekundernya. Haknya di level kabupaten," kata Panel seusai kegiatan hari ketiga yang digelar di Saung Panineungan di Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Jumat (24/10).

Dalam pandangan Kementerian Koperasi, sebutnya, operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini akan sangat terbantu apabila ada haknya di level daerah. Upaya lain menguatkan ekosistem bisnis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yakni dengan mendorong kerja sama antarkoperasi.

"Koperasi dengan koperasi itu harus kerja sama. KDMP dengan KDMP atau KKMP dengan KKMP harus kerja sama. Mereka juga kita dorong bekerja sama dengan koperasi eksisting yang sudah ada," tuturnya.

Dia mencontohkan Koperasi Niaga Mukti dengan core bussiness-nya memproduksi beras. Koperasi ini sudah bekerja sama dengan KDMP dan Bulog Cianjur dengan nilai transaksi antarkoperasi mencapai sebesar Rp26,4 miliar.

"Ini kan luar biasa. Belum kita dorong optimal saja sudah lumayan angkanya. Juga sudah ada kerja sama Koperasi Merah Putih dengan dapur-dapur MBG (makan bergizi gratis)," ujar dia.

Di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur misalnya, ada dapur MBG yang dikelola Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Dapur tersebut menyiapkan hampir 4.000 porsi MBG untuk penerima manfaat.

"Bahan baku di dapur MBG ini disuplai koperasi di sekitar situ. Nah ini kan yang dibayangkan Bapak Presiden. MBG itu harus bisa menggerakkan ekonomi lokal karena suplai bahan bakunya dari petani-petani lokal. Apa yang dibayangkan Bapak Presiden sudah dilaksanakan di Kabupaten Cianjur," tegas dia.

Pada program MBG, Kabupaten Cianjur sebetulnya dinilai sangat mumpuni dengan potensi lokal. Sejauh ini, produksi beras di Kabupaten Cianjur cukup melimpah. "Dari dulu Kabupaten Cianjur itu terkenal dengan berasnya," ucapnya.

Basis ketahanan pangan nasional

Panel Barus menegaskan komitmennya dengan Pemkab Cianjur, para pengurus Kadin, maupun elemen lainnya untuk mewujudkan Kabupaten Cianjur sebagai basis ketahanan pangan nasional. Tak hanya beras, Kabupaten Cianjur juga merupakan produsen sayuran dan jenis hortikultura lainnya untuk memenuhi kebutuhan daerah lain.

"Makanya, Cianjur harus bisa menjadi basis ketahanan pangan nasional. Minimal untuk Jawa Barat, kalau belum bisa memenuhi se-Indonesia," imbuhnya.

Baginya, kemajuan suatu daerah sangat ditentukan dengan fokus kebijakan terhadap potensi-potensi lokal yang bisa dikembangkan. Melihat potensi yang dimiliki Kabupaten Cianjur, Panel Bagus menyakini wilayah ini bisa menjadi daerah maju di Jawa Barat dan Indonesia.

"Masyarakatnya juga bisa sejahtera dengan mengembangkan potensi berbasis pertanian, peternakan, pariwisata, dan lainnya," pungkasnya.

Read Entire Article
Global Food