Kadinsos Tasikmalaya Adu Mulut dengan Penerima Bansos Terindikasi Judol

1 hour ago 1
Kadinsos Tasikmalaya Adu Mulut dengan Penerima Bansos Terindikasi Judol Kepala Dinas Sosial Kota Tasikmalaya Budi Rachman adu mulut dengan warga yang berprofesi sebagai guru madrasah keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM PKH) karena terindikasi judol.(MI/Kristiadi)

SEJUMLAH warga keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) Kota Tasikmalaya, mempertanyakan kebijakan penutupan rekening penerima yang terindikasi judi online (judol). Para warga yang berprofesi sebagai guru tersebut beraudensi bersama Komisi IV DPRD dan dihadiri langsung Kepala Dinas Sosial Kota Tasikmalaya.

Guru madrasah KPM PKH itu mempertanyakan rekening mereka yang ditutup karena terindikasi judol. Padahal, mereka tidak pernah bermain judol. Apalagi penghasilan mereka sangat kecil dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Awalnya audensi berjalan kondusif. Namun, di tengah perbincangan makin memanas. Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Tasikmalaya, Budi Rachman, terbawa suasana emosi saat warga menyampaikan keluhan dengan nada tinggi.

Sebuah video berdurasi waktu 01.17 detik viral di media sosial dan adu mulut warga dengan Kadinsos terjadi saat mereka mempertanyakan terkait banyak penerima bansos terindikasi judol yang dihentikan. Beruntung rekan yang ada di sampingnya, termasuk anggota dewan hingga pegawainya berhasil menenangkan keduanya.

Fahmi Ojos warga Panglayungan secara langsung menanyakan kepada Kadinsos Budi Rachman, siapa yang berwenang mencoret KPM PKH serta siapa yang harus bertanggung jawab atas permasalahan tersebut. 

“Saya guru madrasah, gaji per bulan hanya Rp100 ribu terindikasi judol. Saya tidak main judi online, tapi terindikasi judol. Ada warga lain penerima bansos yakni seorang jompo di Panglayungan terindikasi judol. Seorang warga panti jompo berhak sekali mendapat bantuan PKH. Rasional saja, mana ada warga jompo main judi online, kalau perlu, ayo kita buktikan cek ke lapangan langsung bersama Dinsos,” katanya, dalam video.

Namun, jawaban dari Kadinsos membuat warga tersulut emosi. Budi Rachman menyebut pihaknya akan membuat surat permohonan jawaban kepada Kementerian Sosial (Kemensos) serta pihak bank yakni BNI.

“Jangan muter ngobrol lagi ke belakang," ujar Budi Rachman, sambil mengeluarkan nada tinggi kepada warga yang berada di hadapannya.

Tanggapan Wali Kota

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, mengatakan atas video viral di medsos itu dirinya telah langsung memberikan teguran secara lisan kepada Kadinsos, Budi Rachman. Masalah itu pun sudah ditangani langsung dan saat ini suasana sudah kondusif. Menurutnya, masalah tersebut pun sudah ia ketahui sebelum adanya laporan resmi dari Sekretaris Daerah.

"Saya sudah tahu sejak awal, sebelum laporan Sekretaris Daerah (Sekda) masuk dan Kadinsos sudah saya panggil hingga diarahkan. Kejadian yang terjadi tersebut sebagai dinamika dalam diskusi adalah hal yang lumrah dan memastikan semua sudah kembali kondusif," katanya, Kamis (18/9).

Menurut Viman, adu mulut antara warga dalam melakukan audensi di ruang rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kota Tasikmalaya seharusnya tidak terjadi. Namun atas masalah tersebut, ia meminta Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) segera menindak lanjuti persoalan dan memperbaiki pola komunikasi dengan masyarakat.

"Saya sudah minta supaya Kadinsos untuk segara menindaklanjutinya dan memperbaiki komunikasi dengan masyarakat, semangat tetap dilakukan pada pelayanan kepada masyarakat. Karena, Budi Rachman yang ditempatkan menjadi Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) lantaran mengisi kekosongan dan tidak ada pencopotan," pungkasnya. (AD/E-4)

Read Entire Article
Global Food