Jutaan Warga Korea Selatan Rayakan Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol

1 week ago 14
Situs Berita Hot Siang Akurat Non Stop
Jutaan Warga Korea Selatan Rayakan Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol Massa bersorak kegirangan di dekat Mahkamah Konstitusi saat pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol diumumkan di Seoul, Jumat (4/4).(Korea Times/Choi Won-suk)

SORAK sorai menggelegar dari jutaan warga Korea Selatan (Korsel) yang berkumpul di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi di Seoul, saat Ketua Mahkamah Konstitusi Moon Hyung-bae mengumumkan pemecatan langsung Presiden Yoon Suk Yeol dari jabatannya.

Begitu kata-kata ‘vonis pemakzulan’ muncul di layar elektronik raksasa, mereka yang duduk di aspal langsung berdiri, berpelukan, dan menangis.

“Kemenangan! Kemenangan! Hidup demokrasi," teriak mereka.

Pekerja kantoran yang tinggal di Seoul, Jeong Hee-seong, mengatakan 123 hari sejak Yoon memberlakukan darurat militer sangat menyakitkan dan menyesakkan.

“Butuh waktu lama dan saya terus bertanya-tanya, ‘Mengapa ini harus memakan waktu lama?’” kata pria berusia 32 tahun itu.

“Kita semua di sini, berpikiran sama dan bersatu untuk menggulingkan Yoon, tetapi dari semua lapisan masyarakat … Saya berharap masyarakat Korea Selatan tumbuh lebih terbuka dan menghargai pendapat yang beragam,” ujarnya.

Sementara Ahn Mi-ja, 45, yang hampir menangis saat mendengar putusan, mengatakan bahwa keputusan pengadilan tersebut merupakan penegasan kembali kekuatan demokrasi.

“Saya tahu tidak akan ada pilihan lain selain pemakzulan,” katanya. “Kita sekarang perlu bersatu dan membangun masa depan baru.”

Massa pengunjuk rasa propemakzulan berjalan ke daerah Gwanghwamun di pusat kota Seoul, bernyanyi dan menari bersama.

Putusan tersebut dikeluarkan 111 hari setelah Majelis Nasional (parlemen) meloloskan mosi pemakzulan.

Yoon dimakzulkan oleh Majelis Nasional yang dikendalikan oposisi pada pertengahan Desember atas tuduhan melanggar Konstitusi dan hukum dengan mengumumkan darurat militer pada 3 Desember.

Yoon mengumumkan darurat militer dengan mengeklaim bahwa pasukan antinegara dan Korea Utara telah menyusup ke pemerintahan.

Hingga siang hari, Jumat (4/4), tidak ada bentrokan fisik yang dilaporkan antara pendukung dan kubu penentang Yoon.

Jelang pembacaan putusan, suasana dalam negeri Korsel tegang. Istana-istana besar di Seoul ditutup pada Jumat sebagai tindakan pencegahan saat Mahkamah Konstitusi menyampaikan putusannya atas nasib Yoon.

Demi alasan keamanan, Istana Gyeongbok, Changdeok, dan Deoksu akan ditutup pada hari itu, kata Dinas Warisan Korea di laman resminya pada Selasa, dengan alasan perlunya "melindungi warisan budaya dan mencegah kecelakaan pengunjung.” (Korea Times/B-3)

Read Entire Article
Global Food