Inggris dan Indonesia Perkuat Kemitraan Iklim dan Perlindungan Alam

5 hours ago 1
Inggris dan Indonesia Perkuat Kemitraan Iklim dan Perlindungan Alam Perwakilan Khusus Inggris untuk Alam Ruth Davis (kanan) menyaksikan penandatanganan Perjanjian Implementasi program COAST (Climate and Ocean Adaptation Sustainable Transition).(DOK KEDUTAAN BESAR INGGRIS)

PERWAKILIN Khusus Inggris untuk Alam, Ruth Davis melakukan kunjungan ke Indonesia untuk memperkuat kolaborasi di bidang iklim dan pelestarian alam. 

Kunjungan ini menegaskan komitmen Inggris mendukung Indonesia menjelang COP30 di Brasil, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berpihak pada pemulihan lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Isu iklim dan alam sebelumnya juga menjadi salah satu pembahasan utama dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer di London tahun lalu. Kedua pemimpin sepakat untuk memperdalam hubungan bilateral melalui Kemitraan Strategis yang baru.

Selama berada di Jakarta, Ruth Davis bertemu dengan sejumlah mitra, termasuk Utusan Khusus Presiden untuk Perdagangan dan Kerja Sama Multilateral Mari Elka Pangestu. 

Pertemuan itu, membahas pengembangan pasar karbon berintegritas tinggi serta berbagi pengalaman Inggris di bidang tersebut. Ruth juga melakukan dialog dengan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono terkait agenda iklim dan perlindungan alam.

Dalam pertemuannya dengan Menteri Trenggono, Ruth menyaksikan penandatanganan Perjanjian Implementasi program COAST (Climate and Ocean Adaptation Sustainable Transition). 

Program ini didukung Inggris melalui Blue Planet Fund untuk memperkuat budidaya perairan berkelanjutan, pengelolaan perikanan dan ketahanan masyarakat pesisir sesuai Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia.

Ruth Davis juga mengunjungi Taman Nasional Way Kambas bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. 

Di sana ia meluncurkan dua program baru, yakni KIBAR (Kemitraan Investasi pada Bentang Alam Berkelanjutan) dan NTSP (Nature Transition Support Programme).

Program KIBAR bertujuan merancang kerangka pembiayaan berkelanjutan bagi taman nasional Indonesia, sementara NTSP melakukan kajian nilai ekonomi Way Kambas dengan melibatkan Kementerian Keuangan RI dan UNEP-WCMC. 

Kajian ini menyoroti kontribusi taman nasional terhadap pariwisata, penyimpanan karbon, pertanian, hingga mitigasi banjir.

"Inggris mengakui kekayaan alam Indonesia yang menopang keanekaragaman hayati global, warisan budaya, mata pencaharian masyarakat, dan ketahanan iklim. Kami mengapresiasi upaya luar biasa Pemerintah Indonesia dalam menjaga aset lingkungan dan budayanya," kata Ruth Davis dalam keterangannya diterima Media Indonesia, Senin (1/9).

Dia juga mengakui telah menyaksikan langsung keanekaragaman hayati Indonesia yang luar biasa dan peran pentingnya dalam mendukung masyarakat serta dalam menciptakan mata pencaharian berkelanjutan. 

"Melindungi hutan, terumbu karang, dan pesisir tidak hanya penting bagi bumi, tetapi juga bermanfaat bagi penyediaan lapangan kerja, ketahanan pangan, dan kesejahteraan," sebutnya.

Menurutnya, Indonesia adalah mitra penting bagi Inggris dan perannya yang semakin besar di forum global, khususnya dalam isu iklim dan alam. Oleh karenanya, sangat penting dalam mendorong upaya global demi menjaga target iklim 1,5°C dan membalikkan hilangnya keanekaragaman hayati pada 2030.

Minister-Counsellor untuk Pembangunan Inggris, Amanda McLoughlin, menegaskan pentingnya kerja sama ini. 

"Kunjungan ini mencerminkan luas dan dalamnya kerja sama Inggris-Indonesia di bidang iklim dan alam. Dari pendanaan hutan hingga ekonomi biru, kami mendorong pertumbuhan ekonomi yang mendukung pemulihan serta pelestarian alam, yang mampu mengatasi hilangnya keanekaragaman hayati sekaligus membuka peluang bagi masyarakat,” katanya.

Dia juga menekankan bahwa komitmen kedua pemimpin, Raja Charles III dan Presiden Prabowo, akan memperkuat agenda konservasi. 

"Menindaklanjuti program Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI) di Aceh, kini kami bekerja sama melalui KIBAR untuk mengembangkan mekanisme pembiayaan berkelanjutan baru bagi taman nasional Indonesia," ujarnya.

Hal ini diharapkan akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal sekaligus melindungi keanekaragaman hayati, termasuk spesies ikonik seperti Gajah Sumatra.

Amanda menutup dengan menegaskan bahwa iklim dan alam akan menjadi pilar utama dalam Kemitraan Strategis Inggris-Indonesia yang akan ditandatangani akhir tahun ini. 

"Inggris berkomitmen mendukung ekonomi yang berketahanan terhadap iklim dan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia untuk mencapai SDGs serta kesejahteraan bagi semua," pungkasnya. (I-3)

Read Entire Article
Global Food