Hamas Siap Lakukan Dialog Nasional, Komitmen Gencatan Senjata Gaza

3 hours ago 3
Hamas Siap Lakukan Dialog Nasional, Komitmen Gencatan Senjata Gaza Hamas.(Al Jazeera)

KELOMPOK perjuangan kemerdekaan Palestina Hamas menyatakan kesiapannya untuk memulai dialog nasional dengan seluruh faksi Palestina, termasuk Otoritas Palestina (PA), dalam upaya memperkuat persatuan dan membahas masa depan Jalur Gaza pascaperang.

Pernyataan tersebut disampaikan bersamaan dengan pertemuan di Kairo antara delegasi Hamas dan Fatah di bawah mediasi Mesir untuk membahas fase kedua implementasi perjanjian gencatan senjata Gaza dan rencana rekonstruksi wilayah tersebut.

Dalam wawancara dengan Anadolu Agency, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan gerakannya menuju dialog nasional dengan hati dan tangan terbuka kepada Otoritas Palestina dan kekuatan nasional lain. Ia menegaskan bahwa PA merupakan salah satu institusi penting yang tidak dapat diabaikan.

Qassem juga menyerukan agar Otoritas Palestina menyesuaikan diri dengan konsensus nasional di Gaza dan datang ke meja dialog dengan pikiran terbuka. Ia menilai ini saatnya untuk persatuan nasional dan menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan kelompok.

Hamas Tegaskan Komitmen Penuh pada Kesepakatan

Juru bicara Hamas itu menekankan bahwa periode saat ini berbahaya tidak hanya bagi Hamas, tetapi bagi seluruh rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Ia memastikan Hamas berkomitmen penuh untuk melaksanakan perjanjian gencatan senjata Gaza dalam seluruh bagiannya serta mendesak para mediator internasional untuk menekan Israel agar mematuhi kesepakatan.

Menurut Qassem, Hamas terus melakukan diskusi intensif selama 24 jam untuk menyelesaikan detail teknis perjanjian dan mengambil langkah nyata untuk mengimplementasikan poin-poin yang disepakati.

Dia menyebut bahwa Hamas menerima jaminan dari Turki, Mesir, dan Qatar serta konfirmasi langsung dari Amerika Serikat (AS) bahwa perang telah berakhir secara efektif dan kini fokus beralih ke penerapan penuh kesepakatan.

"Hamas menuntaskan tahap pertama perjanjian dengan menyerahkan tawanan hidup dan beberapa jenazah dan kini sedang menyiapkan pengiriman sisanya," jelas Qassem.

Fase Kedua masih Perlu Negosiasi

Mengenai tahap kedua kesepakatan, Qassem menjelaskan bahwa hal itu masih memerlukan diskusi dan klarifikasi lebih lanjut karena melibatkan isu-isu yang lebih kompleks dan luas, termasuk rekonstruksi Gaza dan mekanisme pemerintahan pascaperang.

Tujuan utama Hamas, katanya, adalah mencapai akhir yang tuntas dan permanen dari perang terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Tuduhan Pelanggaran dan Krisis Kemanusiaan

Qassem menuduh Israel terus melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan. Ia menyebut sedikitnya 90 warga Palestina telah tewas sejak gencatan senjata diberlakukan, sementara perlintasan Rafah masih ditutup dan bantuan kemanusiaan tidak mengalir secara memadai.

Dia menuduh Israel menggunakan kondisi kemanusiaan sebagai alat tawar-menawar politik, praktik yang menurutnya telah berlangsung selama bertahun-tahun di bawah blokade Gaza. Hamas menyerukan tindakan segera untuk membuka jalur bantuan dan mencegah krisis kelaparan baru di wilayah itu.

Fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata Gaza yang berisi 20 poin dan diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump dicapai pada 10 Oktober. Kesepakatan tersebut mencakup pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina, serta mencantumkan rencana pembangunan kembali Gaza dan pembentukan pemerintahan baru tanpa Hamas.

Sejak konflik pecah pada Oktober 2023, lebih dari 68.200 warga Palestina tewas dan 170.300 lainnya terluka, demikian menurut data Kementerian Kesehatan Gaza. (Anadolu/I-2)

Read Entire Article
Global Food