Hamas Respons Proposal Trump, Siap Tukar Sandera dan Bahas Gaza

2 weeks ago 15
Hamas Respons Proposal Trump, Siap Tukar Sandera dan Bahas Gaza Anggota pasukan Brigade Al Qassam, sayap militer kelompok perlawanan Hamas Palestina.(Anadolu)

KELOMPOK Hamas menyatakan kesediaannya untuk membebaskan seluruh sandera Israel, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia, selama syarat pertukaran di lapangan dapat terpenuhi.

Tak hanya itu, Hamas juga membuka diri untuk bernegosiasi melalui mediator terkait rencana perdamaian 20 poin yang digagas Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri konflik di Gaza.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Jumat (3/10), Hamas menegaskan siap memasuki tahap negosiasi dengan perantara untuk membahas rincian perjanjian tersebut.

Hamas menyebut menerima sebagian isi proposal perdamaian Trump, termasuk kesepakatan pertukaran sandera. Namun, kelompok itu belum menyinggung dua isu utama yang menjadi tuntutan besar dalam rencana tersebut, yakni perlucutan senjata dan penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza.

Donald Trump menyambut pernyataan Hamas sebagai langkah positif. Melalui unggahan di Truth Social, ia menulis:

"Pernyataan Hamas menunjukkan mereka siap untuk perdamaian yang langgeng. Israel harus segera menghentikan pemboman Gaza agar kita bisa mengeluarkan para sandera dengan aman dan cepat," tulis Trump.

"Saat ini terlalu berbahaya untuk melakukannya. Kami sudah mendiskusikan detail teknis yang harus dibahas lebih lanjut. Ini bukan hanya tentang Gaza, tetapi tentang perdamaian Timur Tengah yang sudah lama dicari," tambahnya.

Isi Pernyataan Hamas

Dalam tanggapan resmi, Hamas menyampaikan apresiasi terhadap upaya Arab, Islam dan internasional, termasuk Presiden Donald Trump, untuk menghentikan perang di Jalur Gaza, pertukaran tahanan serta masuknya bantuan kemanusiaan secara segera.

Kelompok itu menyatakan kesediaan untuk pembebasan seluruh tahanan Israel, baik hidup maupun jenazah, sesuai formula pertukaran yang tercantum dalam proposal Presiden Trump, dengan mempertimbangkan kondisi lapangan.

Hamas juga mengaku siap memasuki negosiasi melalui mediator untuk membahas detail implementasi.

Selain itu, mereka menyatakan bersedia menyerahkan administrasi Jalur Gaza kepada badan independen Palestina yang terdiri dari teknokrat berdasarkan konsensus nasional Palestina, dengan dukungan Arab dan Islam. Sikap ini konsisten dengan beberapa pernyataan sebelumnya.

Namun, kelompok itu tidak menyebut secara eksplisit soal perlucutan senjata. Seorang pejabat senior Hamas bahkan menegaskan kepada Al Jazeera bahwa mereka tidak akan melucuti persenjataan sebelum pendudukan Israel di Gaza benar-benar berakhir.

Respons Global

Israel belum memberikan komentar resmi. Namun, saksi di Gaza melaporkan peningkatan serangan udara Israel tak lama setelah pernyataan Hamas dirilis. Serangan dilaporkan mengenai beberapa rumah di distrik Remal dan target di Khan Younis, meski belum ada laporan korban.

Senator Partai Republik Lindsey Graham menilai respons Hamas tidak tulus. "Klasik ya, tapi," katanya.

"Tidak ada perlucutan senjata, Gaza tetap di bawah kendali Palestina dan pelepasan sandera dikaitkan dengan negosiasi. Ini pada dasarnya penolakan atas proposal ambil atau tinggalkan dari Trump," katanya di X.

Qatar mengonfirmasi mulai berkoordinasi dengan Mesir dan Amerika Serikat untuk melanjutkan pembahasan atas rencana tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut langkah awal Hamas dan mendorong semua pihak memanfaatkan peluang yang ada. Kepala bantuan PBB, Tom Fletcher, juga menilai proposal Trump berpotensi membuka jalan bagi bantuan kemanusiaan. 

"Kami siap dan bersemangat untuk bertindak," ujarnya.

Tekanan Trump

Sebelum Hamas memberikan jawaban resmi, Trump lebih dulu melontarkan ancaman keras. 

"Jika kesepakatan terakhir ini tidak tercapai sebelum Minggu pukul 18.00 waktu setempat, maka neraka yang belum pernah disaksikan siapa pun sebelumnya akan menimpa Hamas," katanya.

Trump juga mengeklaim bahwa semua negara sudah menandatangani dukungan bagi proposalnya. 

Dokumen itu sebelumnya telah dipresentasikan kepada sejumlah negara Arab dan Muslim dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan dukungannya, menyebut proposal itu sejalan dengan tujuan perang Israel. Hamas tidak dilibatkan dalam penyusunan awal.

Rencana perdamaian Trump mencakup gencatan senjata segera, pertukaran seluruh sandera Hamas dengan tahanan Palestina di penjara Israel, penarikan pasukan Israel secara bertahap, perlucutan senjata Hamas, serta pembentukan pemerintahan transisi yang dipimpin badan internasional.

Selain itu, bantuan kemanusiaan akan disalurkan oleh lembaga netral. PBB menyebut telah menyiapkan 170.000 ton metrik bantuan yang siap masuk jika jalur distribusi dibuka. (NBC/Fer/I-1)

Read Entire Article
Global Food