
GUBERNUR Sumsel Herman Deru mengikuti Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi bersama Presiden Prabowo Subianto secara virtual 14 Provinsi, 157 Kabupaten/kota di Desa Cahya Maju, Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Senin (7/4/). Panen Serentak virtual ini dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Herman mengatakan panen di 157 kab/kota di Indonesia di 14 Provinsi ini begitu penting dan istimewa karena dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo. Hal ini menurut Herman mengisyaratkan bahwa pemerintah pusat begitu konsentrasi penuh terhadap produktivitas pangan khususnya beras terlebih saat ini ada kebijakan nasional yang meniadakan impor.
"Sekarang tinggal tergantung pada tekad kita menjadikan wilayah Sumsel punya kemandirian pangan. Syukur jika bisa menyanggah daerah lain di Indonesia," ujar Herman melalui keterangannya, Selasa (8/4).
Untuk mewujudkan kemandirian tersebut, kata Herman, diperlukan semangat untuk menjaga eksistensi Sumsel sebagai 5 daerah tertinggi penyumbang produksi beras nasional.
"Karena itu perhatian pada petani perlu ditingkatkan agar semangat mereka tetap terjaga. Perhatian harus kita berikan mulai dari administrasi sampai tahapan pasca panen," tegasnya.
Selain itu, Herman mengatakan diperlukan juga inovasi di kabupaten/kota terkait pengawasan seperti Perda alih fungsi lahan. Hal itu menurutnya harus disegerakan agar potensi lahan yang begitu luas untuk lahan pertanian di kabupaten OKI dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan produksi beras.
"OKI harus siap-siap, ini harus (Perda alih fungsi lahan) disegerakan sebab majunya perekonomian dan investasi bukan tidak mungkin akan mengurangi lahan-lahan pertanian. Ini akan jadi sasaran dalam perluasan perumahan dan kawasan industri. Maka harus dijaga sejak dini," jelasnya.
Saat ini menurut Herman, pihaknya terus berupaya meningkatkan produksi beras. Selain mendorong penambahan Luas Baku Sawah (LBS) di OKI yang masih begitu potensial, diharapkan rampungnya Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten di OKU Selatan dalam beberapa tahun kedepan semakin memantapkan peningkatan produksi beras di Sumsel.
"Saat ini tak sedikit petani karet yang berangsur kembali ke sawah ini potensi besar yang harus kita tangkap. Untuk itu kita minta Pupuk Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi. Begitu juga TNI Polri kita minta pengawasannya dalam proses distribusi pupuk ini agar tepat sasaran," ujarnya.
Herman juga menghimbau petani untuk tidak ragu--ragu melakukan produksi mengingat pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran yang tidak sedikit agar bulog dapat menyerap beras petani secara maksimal.
"Bulog diberi anggaran Rp40 triliun untuk penyerapan. Harusnya petani tidak perlu ragu-ragu lagi produksi dengan HPP yang telah ditetapkan 6500/kg dalam kondisi siap angkut. Para Kades bisa tolong sosialisasikan ini," jelasnya.
Sementara itu, Bupati OKI Muchendi Mahzarekki mengatakan bersyukur daerahnya dipilih sebagai salah satu kabupaten penyelenggara panen serentak. Kabupaten OKI, kata ia, berpotensi untuk dilakukan optimalisasi lahan dan cetak sawah. Hal ini lantaran Kabupaten ini merupakan kabupaten paling luas di Sumsel. Untuk di kawasan Desa Cahya Maju Kecamatan Lempuing ini lanjut Muchendi terdapat lahan sawah seluas 485 ribu hektare. Dimana hari ini, Senin (7/4) ada seluas 250 lahan yang akan dipanen serentak berupa padi IP 300.
"Kami terus mendorong peningkatan produksi pangan. Target kami OKI bisa menjadi peyumbang terbesar produksi beras di Sumsel," ujarnya. (M-3)