
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem selama periode Lebaran 2025. Berdasarkan pemantauan terkini, berbagai fenomena atmosfer berpotensi memicu hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang, serta gangguan cuaca lainnya di sejumlah wilayah Indonesia.
Sepekan terakhir, BMKG mencatat kejadian hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem terjadi di beberapa wilayah, seperti Kota Nunukan, Kalimantan Utara (188,8 mm/hari), Kota Sleman, DIY (180,6 mm/hari), dan Nganjuk, Jawa Timur (117,2 mm/hari). BMKG mengungkapkan bahwa pola cuaca di Indonesia dalam sepekan ke depan dipengaruhi oleh beberapa fenomena atmosfer utama.
Salah satu fenomena yang diamati adalah Bibit Siklon Tropis 97W, yang menyebabkan konvergensi dan konfluensi angin di Laut Natuna dan Kalimantan Barat bagian utara. Selain itu, fenomena ini juga menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot di Laut Cina Selatan.
Selain Bibit Siklon Tropis 97W, BMKG juga mencatat adanya aktivitas gelombang equatorial Rossby, gelombang Kelvin, dan Low Frequency di Samudra Hindia barat Sumatera, Laut Cina Selatan, Laut Natuna utara, NTB, NTT, Laut Sawu, Kalimantan Utara, dan Samudera Pasifik utara Papua. "Kondisi ini berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah-wilayah tersebut," ungkap BMKG dalam keterangan resminya.
"BMKG memprediksi bahwa cuaca di Indonesia selama periode arus balik Lebaran umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Namun, peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah," kata BMKG dalam keterangannya, Rabu (2/3).
Wilayah yang diperkirakan mengalami hujan lebat meliputi Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua Selatan. Sementara itu, Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami angin kencang.
Untuk periode 4 – 7 April 2025, wilayah yang perlu mewaspadai hujan lebat meliputi Jawa Barat, Maluku Utara, dan Papua Selatan, sementara Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami angin kencang.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama periode Lebaran ini, terutama bagi pemudik dan pengguna transportasi darat, laut, maupun udara. "Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar perjalanan tetap aman dan nyaman," ujar BMKG.
Beberapa langkah yang disarankan oleh BMKG antara lain waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir, berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan, siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, serta memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem serta memahami langkah evakuasi jika diperlukan.
BMKG menegaskan bahwa informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru. Dengan kesiapsiagaan dan mitigasi yang baik, masyarakat diharapkan dapat merayakan Lebaran dengan lebih aman dan nyaman meskipun di tengah kondisi cuaca yang dinamis. (H-1)