
HAMPIR semua orang pernah merasakan sakit pinggang. Namun, tidak semua nyeri pinggang sama. Secara medis, sakit pinggang dibagi menjadi dua: mekanikal dan non-mekanikal. Perbedaan keduanya bukan sekadar istilah, melainkan menyangkut penyebab, gejala, hingga tingkat bahaya.
“Nyeri mekanikal biasanya terkait otot, sendi, atau bantalan tulang belakang. Sedangkan non-mekanikal jauh lebih berbahaya karena bisa disebabkan infeksi atau tumor,” jelas dr. Andra Hendriarto, Sp. OT. (K), konsultan tulang belakang RS Pondok Indah.
Sakit Pinggang Mekanikal
Jenis ini paling sering ditemui, sekitar 80% kasus. Penyebabnya beragam: otot tegang, cedera bantalan tulang belakang, gangguan sendi, hingga pergeseran tulang.
Ciri khasnya: nyeri muncul saat tubuh bergerak atau berada dalam posisi tertentu. Misalnya:
- sakit ketika duduk terlalu lama,
- nyeri saat membungkuk,
- rasa sakit ketika memutar tubuh (twisting), seperti saat main badminton, tenis, golf, atau padel.
Kabar baiknya, nyeri mekanikal jarang butuh operasi. Terapi konservatif biasanya cukup efektif: obat medis, fisioterapi, serta olahraga ringan seperti berenang atau yoga.
Sakit Pinggang Non-Mekanikal
Kasusnya lebih jarang, tapi risikonya jauh lebih serius. Penyebab meliputi infeksi, tumor, peradangan, hingga osteoporosis.
Gejalanya berbeda dengan mekanikal. Rasa sakit bisa muncul bahkan saat diam, tidak bergerak. Keluhan sering disertai tanda lain:
- kelemahan otot,
- rasa kebas,
- kelumpuhan,
- demam,
- penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai
Menurut dr. Andra, gejala berikut masuk kategori red flag dan butuh pemeriksaan segera:
- penurunan berat badan tanpa alasan,
- nyeri tajam menusuk atau sensasi terbakar akibat saraf terjepit,
- usia di atas 50 tahun,
- riwayat kanker,
- demam,
- penggunaan obat steroid,
- penggunaan obat suntik.
“Nyeri non-mekanikal hampir selalu terkait penyakit serius. Semakin cepat dideteksi, semakin besar peluang untuk ditangani,” tegasnya.
Kesimpulan
Sakit pinggang memang umum, tetapi membedakan mekanikal dan non-mekanikal sangat krusial.
Mekanikal → biasanya ringan, bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup dan terapi konservatif.
Non-mekanikal → sinyal penyakit berbahaya, masuk kategori darurat medis.
“Jangan anggap semua sakit pinggang sama. Yang mekanikal bisa diatasi sederhana, tapi yang non-mekanikal harus segera ditangani dokter,” pungkas dr. Andra. (Z-10)