3 hours ago
1
Selular.id – Apple Music kini memperluas ketersediaan fitur transfer playlist ke hampir seluruh negara tempat layanan streaming ini tersedia. Ekspansi ini memungkinkan pengguna dari berbagai platform musik seperti Spotify, YouTube Music, dan lainnya untuk memindahkan daftar putar dan lagu tersimpan mereka ke Apple Music dengan lebih mudah. Fitur yang sebelumnya hanya tersedia di beberapa negara kini dapat diakses secara global, kecuali di Tiongkok Daratan, Myanmar, dan Rusia.
Fitur transfer ke Apple Music pertama kali diuji coba di Australia dan Selandia Baru pada Mei 2025, kemudian diperluas ke Amerika Serikat dan enam negara lain pada Agustus.
Dengan perluasan global ini, Apple berharap dapat menarik lebih banyak pengguna yang sebelumnya enggan beralih karena kendala teknis dalam memindahkan konten musik mereka.
Proses transfer dilakukan secara otomatis, sehingga pengguna tidak perlu lagi memindahkan lagu dan playlist secara manual yang seringkali memakan waktu dan merepotkan.
Menurut Apple, alat transfer ini didesain untuk memindahkan lagu, album, dan playlist dari layanan musik pesaing seperti Spotify, Amazon Music, Deezer, Tidal, dan YouTube Music.
Perusahaan bekerja sama dengan SongShift untuk mengembangkan fungsionalitas transfer. Jika lagu yang ingin dipindahkan tidak ditemukan persis di katalog Apple Music, sistem akan menandainya sebagai “Needs Review” dan menampilkan versi alternatif yang dapat dipilih pengguna.
Untuk menggunakan fitur transfer di perangkat iPhone atau iPad, pengguna dapat membuka Settings, lalu Apps, pilih Music, dan ketuk opsi “Transfer Music from Other Services”.
Di sana, pengguna dapat memilih layanan musik yang ingin ditransfer, masuk ke akunnya, dan memilih konten yang ingin dipindahkan. Proses ini tidak akan memengaruhi playlist dan library yang ada di layanan musik asal, sehingga pengguna dapat tetap mengaksesnya kapan saja.
Apple menegaskan bahwa hanya playlist yang dibuat pengguna yang akan ditransfer, sementara playlist yang dibuat oleh layanan musik lain tidak termasuk dalam proses ini.
Selain itu, ketersediaan konten yang dapat ditransfer bergantung pada kesesuaian katalog antara layanan asal dan Apple Music. Hal ini sejalan dengan perkembangan layanan digital Apple yang terus beradaptasi dengan kebutuhan pengguna, termasuk keputusan perusahaan untuk menutup layanan iBooks Author dan iTunes beberapa tahun lalu sebagai bagian dari transformasi layanannya.
Perluasan fitur transfer ini dinilai sebagai langkah strategis Apple untuk meningkatkan basis pelanggan Apple Music. Banyak pengguna yang selama ini enggan beralih karena khawatir kehilangan koleksi musik yang telah mereka kumpulkan bertahun-tahun.
Dengan solusi transfer yang mudah, hambatan psikologis dan teknis tersebut dapat diatasi. Inovasi semacam ini juga mencerminkan bagaimana teknologi terus berkembang untuk memudahkan kehidupan pengguna, termasuk dalam hal penyimpanan dan transfer data antar perangkat.
Apple Music sendiri terus berinovasi untuk bersaing dengan layanan streaming musik lainnya.
Ekspansi fitur transfer ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi pengguna potensial.
Di tengah persaingan yang ketat, kemudahan migrasi data menjadi faktor penentu yang dapat memengaruhi keputusan pengguna dalam memilih layanan streaming musik.
Pengembangan fitur ini juga menunjukkan komitmen Apple dalam menyediakan pengalaman pengguna yang seamless antar ekosistem berbeda.
Meskipun Apple dikenal dengan ekosistem tertutup, langkah ini membuktikan bahwa perusahaan terbuka untuk berintegrasi dengan layanan pihak ketiga ketika dibutuhkan oleh pengguna.
Pendekatan ini sejalan dengan tren industri teknologi yang semakin mengedepankan interoperabilitas.
Ke depan, tidak menutup kemungkinan Apple akan terus menyempurnakan fitur transfer ini dengan menambahkan dukungan untuk lebih banyak layanan musik atau meningkatkan akurasi pencocokan lagu.
Dengan demikian, pengguna dapat semakin nyaman untuk beralih ke Apple Music tanpa khawatir kehilangan konten musik favorit mereka.
