
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan saat ini Kementerian Kesehatan telah memiliki 54 ribu unit tempat layanan kesehatan dan pengobatan dengan nama Puskesmas Pembantu (Pustu) atau Puskesmas Desa (Puskesdes).
"Nah, 54 ribu ini dibuat saja regulasi bahwa Pustu dan Puskesdes dengan Koperasi Desa Merah Putih itu satu sistem. Jadi tidak usah nunggu bangun-bangun lagi. Begitu keputusannya keluar dalam seminggu udah ada nih 54 ribu unit usaha apotek dan klinik desa. Karena koperasi itu kan ada unit usaha apotek, ada unit usaha klinik, ada unit usaha perikanan, ada unit usaha simpan pinjam dan lain sebagainya," ucap Budi di Jakarta, Senin (14/4).
Hal tersebut penting dilakukan lantaran dirinya telah mendapatkan informasi bahwa India telah menerapkan konsep apotek desa dengan omzet Rp2,6 triliun dalam satu tahun.
"Sehingga masyarakat bisa akses ke obat-obatan yang harganya murah. Jadi ini tadi saya laporkan sudah ada, tinggal dikeluarin keputusan presidenya itu 54 ribu (Pustu/Puskesdes) bisa langsung konversi menjadi unit usaha apotek dan klinik desa dari Koperasi Desa Merah Putih," sebut Budi.
Selain itu, dirinya menyampaikan bahwa nantinya, Kemenkes akan melengkapi Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertugas di Pustu maupun Puskesdes.
"Orangnya belum lengkap semua, tapi kan minimal harusnya apotek sama klinik ada satu perawat satu bidan. Umumnya sudah ada satu, sekarang kita tinggal lengkapi plus kita mau menambah apoteker karena buat jualan," beber dia.
Selain itu, pemerintah juga akan menambah layanan di Pustu maupun Puskesdes yang sebelumnya hanya melayani yang program pemerintah seperti cek kesehatan gratis, cek gula darah, tekanan darah, obat TB, CHV menjadi layanan yang komersial.
"Misalnya periksa sakit perut, periksa batuk-batuk, bayarlah 5 ribu. Kalau yang Penerima Bantuan Iuran (PBI) tidak usah bayar, tapi kalau yang tidak PBI bayar Rp5.000. Atau bisa beli juga obat sakit perut, obat demam, obat segala macam. Obatnya ini kita bisa beli secara nasional sehingga murah," cetusnya.
Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator bidang Pangan, Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pembentukan KopDes Merah Putih bertujuan untuk membangun kekuatan ekonomi dari desa.
"Pak Presiden Prabowo tidak ingin desa itu tidak berkembang tidak ingin petani ada yang susah ingin petaninya makmur, ingin desanya maju ingin nelayannya maju, ingin memangkas rantai pasok yang panjang dari produsen ke rakyat, jadi produsen langsung ke koperasi. Juga memangkas rantai tengkulak-tengkulak, misalnya penyaluran pupuk, LPG ada KUR, ada sembako, klinik, nanti ada di desa. Orang desa tidak perlu lagi ke Jakarta atau ke kota nanti di desa untuk yang sederhana bisa diselesaikan di desa," tandasnya. (E-3)