WhatsApp Batasi Pesan Tak Dibalas untuk Tekan Spam

12 hours ago 3

Selular.id – Meta Inc., perusahaan induk WhatsApp, akan menerapkan kebijakan baru yang membatasi jumlah pesan yang dapat dikirim oleh pengguna dan akun bisnis kepada kontak yang tidak merespons.

Langkah ini diambil sebagai upaya menekan penyebaran spam di platform yang kini banyak dikeluhkan akibat pesan dari nomor tak dikenal.

Dalam laporan Techcrunch yang Selular kutip, Minggu (19/10/2025), WhatsApp yang awalnya merupakan platform komunikasi pribadi telah mengalami transformasi signifikan seiring hadirnya fitur grup, komunitas, dan kanal bisnis.

Perubahan ini membuat banyak pengguna mengeluh karena menerima lebih banyak pesan yang kerap sulit diikuti, terutama dari akun bisnis yang masuk tanpa diminta.

WhatsApp mengonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan uji coba sistem pembatasan ini.

Setiap pesan tak terbalas yang dikirim ke penerima akan dihitung dalam kuota bulanan.

Sebagai contoh, jika seseorang mengirim tiga pesan ke nomor baru tanpa mendapatkan tanggapan, ketiga pesan tersebut akan masuk dalam hitungan kuota.

Pesan hanya tidak dihitung sebagai kuota apabila dibalas oleh penerima.

Mekanisme Pembatasan dan Peringatan Sistem

WhatsApp belum mengungkap angka pasti batas pengiriman pesan, karena perusahaan masih menguji beberapa skenario yang berbeda.

Namun, sistem telah dirancang untuk memberikan peringatan dini kepada pengguna yang mendekati batas.

Ketika seorang pengguna atau akun bisnis mendekati batas pengiriman, sistem akan menampilkan peringatan berupa pop-up yang memungkinkan mereka menghindari pemblokiran pengiriman pesan.

Perusahaan menyampaikan bahwa uji coba pembatasan ini akan diterapkan di sejumlah negara dalam beberapa minggu ke depan.

WhatsApp menegaskan bahwa pengguna biasa kemungkinan besar tidak akan terkena dampak kebijakan ini, karena pembatasan terutama ditujukan untuk menindak akun yang mengirim pesan secara massal dan menimbulkan spam.

Lanjutan Upaya Pengendalian Spam

Kebijakan terbaru ini bukanlah yang pertama kali dilakukan WhatsApp untuk mengendalikan penyebaran pesan massal.

Awal tahun ini, WhatsApp juga mulai menerapkan batas jumlah pesan siaran (broadcast) yang dapat dikirim oleh akun pengguna maupun bisnis.

Uji coba pembatasan pesan siaran tersebut kini diperluas ke lebih dari belasan negara, termasuk India yang menjadi salah satu pasar terbesar WhatsApp dengan lebih dari 500 juta pengguna.

Transformasi WhatsApp dari platform komunikasi personal menjadi platform yang juga melayani kebutuhan bisnis memang membawa tantangan tersendiri.

Banyak pengguna yang merasa privasinya terganggu dengan maraknya pesan bisnis yang masuk tanpa undangan.

Situasi ini mirip dengan kekhawatiran yang pernah diungkapkan mengenai perlindungan privasi di WhatsApp yang perlu terus diperhatikan.

Pengembangan kebijakan pembatasan pesan ini juga sejalan dengan tren regulasi di berbagai negara yang semakin memperketat pengawasan terhadap platform pesan instan.

Beberapa negara bahkan telah mengambil langkah lebih jauh, seperti rencana Rusia yang siap melarang WhatsApp dan menggantikannya dengan aplikasi lokal.

Di Indonesia sendiri, wacana pembatasan platform pesan instan juga pernah mengemuka, termasuk pembatasan WhatsApp call yang diwacanakan Kominfo.

WhatsApp berkomitmen untuk terus memantau efektivitas kebijakan pembatasan pesan tak terbalas ini selama masa uji coba.

Perusahaan akan mengevaluasi respons pengguna dan dampaknya terhadap pengurangan spam sebelum memutuskan untuk menerapkan kebijakan ini secara global.

Pendekatan bertahap ini memungkinkan WhatsApp untuk menyempurnakan mekanisme pembatasan tanpa mengganggu pengalaman pengguna yang legitimate.

Dengan berbagai langkah pengendalian spam yang terus dikembangkan, WhatsApp berharap dapat menciptakan lingkungan komunikasi yang lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna, sekaligus menjaga keseimbangan antara kebutuhan komunikasi personal dan bisnis di platform mereka.

Read Entire Article
Global Food