
PRESIDEN Prabowo Subianto memimpin panen raya padi serentak yang digelar di 14 provinsi, Senin (7/4). Sebagai salah satu lumbung pangan strategis di Lampung, Kabupaten Tulang Bawang turut mengambil bagian dalam panen raya tersebut dengan melakukan panen padi seluas 1.000 hektare dari potensi panen pada April seluas 8.000 hektare di Kampung Wono Agung, Kecamatan Rawa Jitu Selatan.
Wakil Bupati Tulang Bawang Hankam Hasan menyatakan, panen raya kali ini menjadi bukti nyata keterlibatan daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Ia menegaskan kesiapan Kabupten Tulang Bawang menjadi lokomotif yang menggerakkan upaya pencapaian swasembada pangan di Provinsi Lampung.
"Panen raya padi hari ini merupakan salah satu wujud komitmen kami untuk mendukung program swasembada pangan yang digagas oleh Bapak Presiden dan Menteri Pertanian. Kabupaten Tulang Bawang memiliki potensi luas baku sawah sebesar 46.833 hektare yang tersebar di berbagai kecamatan, termasuk Rawa Jitu Selatan. Kami optimistis bahwa melalui kolaborasi antara Pemkab, Kementerian Pertanian, TNI, petani, dan Brigade Pangan, target swasembada bisa lebih cepat tercapai," ujar Hankam dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa (8/4).
Senada dengan Hankam, Penanggung Jawab Swasembada Pangan Kabupaten Tulang Bawang Hotman Fajar Simanjuntak yang juga menjabat sebagai Direktur Hilirisasi Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian, menyebut bahwa panen raya menjadi simbol kuat komitmen daerah dalam mendukung agenda nasional.
"Kami berpartisipasi aktif bersama Pak Bupati dan seluruh jajaran Forkopimda serta para petani. Momentum ini menjadi penting untuk menunjukkan kesiapan dan keseriusan Tulang Bawang sebagai lokomotif swasembada pangan di wilayah Lampung," kata Hotman.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan keberpihakan Presiden terhadap sektor pertanian. Ia menyebut bahwa sejumlah kebijakan strategis pemerintah telah berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani.
"Terima kasih dari petani Indonesia. Harga gabah naik menjadi Rp6.500 per kilogram. Ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi petani kita," ujarnya.
Menurut Amran, penyederhanaan regulasi penyaluran pupuk bersubsidi dan percepatan program pompanisasi memberi dampak signifikan terhadap produktivitas pertanian. Kedua kebijakan itu dinilai mampu meredam efek el Nino dan menjaga kesinambungan produksi.
Kegiatan panen raya yang serentak dilaksanakan di 157 kabupaten/kota yang tersebar di 14 provinsi ini diharapkan menjadi momen yang menunjukkan hasil kerja sama lintas sektoral dalam mewujudkan swasembada pangan yang menjadi target pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. (Fal/E-1)