
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan Israel dan Hamas telah menyetujui fase pertama dari rencana perdamaian Gaza yang ia usulkan. Kesepakatan ini disebut sebagai langkah “bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya” untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama dua tahun.
Dalam pernyataannya di platform Truth Social, Trump mengatakan Hamas akan segera membebaskan seluruh sandera yang masih ditahan, sementara Israel akan menarik pasukannya ke garis yang telah disepakati. “Ini adalah langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, berkelanjutan, dan abadi,” tulisnya.
Trump juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki, seraya menambahkan, “Berbahagialah para pembawa damai.”
Menurut laporan media pemerintah Mesir, kesepakatan tersebut mencakup pertukaran sandera dan tahanan, serta masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut kabar ini dengan mengatakan bahwa ia “akan membawa para sandera pulang dengan pertolongan Tuhan.”
Sumber diplomatik menyebut, Trump mungkin akan mengunjungi Timur Tengah akhir pekan ini untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut. “Saya mungkin pergi ke sana pada Minggu,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa ia kemungkinan besar akan menuju Mesir, namun tidak menutup kemungkinan mengunjungi Gaza.
Fase pertama rencana perdamaian ini mencakup gencatan senjata, pembebasan seluruh sandera di Gaza, perlucutan senjata Hamas secara bertahap, serta penarikan pasukan Israel dari wilayah tersebut.
Harapan Baru di Tengah Luka Lama
Menjelang pengumuman resmi, suasana penuh harap terlihat di kawasan pesisir Al-Mawasi, Gaza selatan. Warga yang mengungsi menyambut kabar tersebut dengan takbir dan tembakan perayaan ke udara.
“Kami mengikuti setiap kabar tentang perundingan dan gencatan senjata ini,” ujar Mohammed Zamlot, 50, warga yang mengungsi dari Gaza utara.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Hamas telah menyerahkan daftar tahanan Palestina yang ingin mereka bebaskan dari penjara Israel. Sebagai gantinya, kelompok itu akan melepaskan 47 sandera terakhir, termasuk mereka yang telah tewas, yang ditahan sejak serangan 7 Oktober 2023.
Sejak perang dimulai, lebih dari 67.000 warga Palestina telah tewas, lebih dari separuhnya perempuan dan anak-anak, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang diakui PBB sebagai kredibel.
Tantangan Masih Panjang
Meskipun gencatan senjata disepakati, serangan udara masih terdengar di perbatasan Gaza beberapa jam sebelum pengumuman resmi. Sementara itu, tekanan internasional terus meningkat seiring kondisi kemanusiaan yang memburuk, dengan sebagian besar wilayah Gaza hancur dan kelaparan meluas.
Trump berharap kesepakatan ini akan menjadi fondasi perdamaian permanen di kawasan yang selama puluhan tahun dilanda konflik. “Ini baru awal,” katanya, menegaskan bahwa ia akan memastikan perang ini benar-benar berakhir “sekali dan untuk selamanya.” (AFP/Z-2)