Ternyata Banyak Perempuan Muda Indonesia Kurang Percaya Diri, Terutama soal.../Foto: Freepik
Jakarta, Insertlive -
Percaya diri menjadi salah satu modal seseorang untuk bisa meraih apapun yang diimpikannya terutama bagi perempuan. Namun, nyatanya masih banyak perempuan muda di Indonesia yang merasa kurang percaya dengan dirinya sendiri.
Berdasarkan penelitian global, ada sekitar 74 persen perempuan merasa kurang percaya diri di momen penting salah satunya dalam membangun karier. Hasil survei juga menunjukkan 83 persen orang memiliki motivasi untuk maju dalam hal karier namun hanya 30 persen yang memiliki kepercayaan diri untuk meraih mimpinya.
Banyak anak-anak muda yang merasa bingung dengan kejelasan karier mereka setelah menyelesaikan pendidikannya. Terlebih di zaman sekarang, banyak lahan pekerjaan baru bermunculan. Hal itu membuat anak muda menjadi galau dalam menentukan pilihan pekerjaannya.
Ternyata Banyak Perempuan Muda Indonesia Kurang Percaya Diri, Terutama soal.../ Foto: Agustin Dwi Anandawati
"Concern yang pertama adalah kejelasan karier. Ketika kita lulus pilihannya itu banyak sekali terutama kita sekarang di bidang digital lagi tinggi-tingginya," ucap Galuh Rohmah dari Yayasan Mestara Perempuan Berdaya dalam acara Kerastase Power Talks di Lotte Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/3).
"Jadi kita merasa sekarang banyak banget industri agnostik, industri yang dari bidang apapun dan ini bikin orang merasa apakah apply aja. Jadi kejelasan kariernya terlalu memusingkan atau bingung mau pilih apa," lanjutnya.
Selain itu, perempuan muda Indonesia juga merasa bingung dengan kelanjutan pendidikannya. Yang terakhir adalah mereka yang merasa kurang percaya diri karena memiliki kebingungan.
Banyak anak muda yang harus tumbuh tanpa adanya sosok role model. Hal itu membuat mereka bingung dalam menggapai impiannya karena tidak memiliki panutan di dalam hidup.
"Lalu ada further education, apakah harus melanjutkan S2 atau harus kabur aja dulu. Jadi melanjutkan S2 itu adalah hal yang besar artinya banyak perempuan yang termotivasi mendorong mereka sendiri untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi," ucap Galuh.
"Lalu ada kebingungan secara general, kurang pede dalam kehidupan sehari-hari dalam karier. Jadi mungkin karena role modelnya tidak ada," sambungnya.
(agn/fik)
Tonton juga video berikut: