Selular.id – Google dikabarkan tengah mempersiapkan kehadiran ponsel mid-range terbarunya, Pixel 10a. Meski peluncurannya masih berjarak beberapa bulan, bocoran terbaru dari database sertifikasi operator Verizon telah memberikan gambaran awal mengenai spesifikasi perangkat ini.
Bocoran ini berasal dari Evan Blass, seorang leaker ternama, yang menunjukkan bahwa Pixel 10a akan hadir dengan spesifikasi yang sangat mirip dengan pendahulunya, Pixel 9a.
Dokumen yang bocor tersebut menyebutkan bahwa Google Pixel 10a akan dibekali dengan layar AMOLED berukuran 6,3 inci dengan resolusi FHD+.
Layar ini didukung oleh teknologi refresh rate adaptif yang dapat beralih antara 60Hz dan 120Hz, menawarkan keseimbangan antara kelancaran tampilan dan efisiensi baterai.
Dari sisi memori, ponsel ini disebutkan akan memiliki RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB. Kapasitas baterainya cukup besar, yaitu 5.100mAh, yang menjanjikan ketahanan pakai seharian penuh.
Konfigurasi kamera yang terungkap juga tidak menunjukkan perubahan signifikan. Pixel 10a diprediksi akan mengusung kamera utama 48 megapiksel, didampingi oleh lensa ultrawide 13 megapiksel.
Untuk keperluan selfie dan panggilan video, terdapat kamera depan 13 megapiksel. Pola spesifikasi ini menempatkan Pixel 10a sangat dekat dengan generasi sebelumnya, menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana peningkatan yang akan ditawarkan Google.
Tensor G4 dan Masa Depan Fitur AI
Salah satu poin yang menjadi perhatian adalah chipset yang akan menggerakkan Pixel 10a. Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa Google kemungkinan akan tetap menggunakan Tensor G4, chipset yang juga menghidupkan Pixel 9a.
Jika ini benar, implikasinya cukup besar. Tensor G4 adalah prosesor yang dirancang dengan fokus kuat pada komputasi AI di perangkat. Namun, penggunaan chipset yang sama berarti Pixel 10a berpotensi tidak mendapatkan akses ke beberapa fitur AI terbaru yang eksklusif untuk seri Pixel 10 yang ditenagai oleh Tensor G5.
Meski demikian, ada spekulasi menarik terkait komponen lain. Google dikabarkan mungkin akan mengadopsi modem Exynos 5400 yang lebih baru untuk Pixel 10a.
Langkah ini diduga diambil untuk mengatasi keluhan yang sering muncul pada model Pixel sebelumnya, seperti konsumsi baterai yang boros dan masalah pemanasan berlebih.
Peningkatan pada modem bisa memberikan pengalaman konektivitas yang lebih stabil dan efisien, yang merupakan aspek krusial bagi pengguna sehari-hari.
Selain modem, ada juga desas-desus mengenai peningkatan kecerahan layar. Beberapa laporan menyebutkan layar Pixel 10a bisa mencapai tingkat kecerahan puncak sekitar 2.000 nits, yang akan sangat membantu visibilitas di bawah sinar matahari langsung.
Namun, klaim ini masih perlu konfirmasi lebih lanjut dari sumber resmi atau bocoran yang lebih terpercaya.
Dengan kode internal STA5, perangkat ini digambarkan dalam sertifikasi sebagai perangkat yang dirancang untuk menawarkan pengalaman AI Google pada tingkat yang relatif lebih terjangkau, mengukuhkan posisinya di segmen mid-range.
Strategi Google di Pasar Mid-Range
Pendekatan Google dengan Pixel 10a ini mencerminkan strategi yang berhati-hati. Alih-alih melakukan perubahan drastis, perusahaan tampak fokus pada penyempurnaan dan konsistensi.
Dalam pasar yang kompetitif, di mana banyak brand seperti Xiaomi menawarkan spesifikasi menarik dengan harga terjangkau—seperti yang terlihat pada berbagai ponsel dan tablet Xiaomi—keunggulan Pixel seringkali terletak pada pengalaman software dan integrasi AI yang mulus, bukan sekadar angka pada spesifikasi kertas.
Pilihan untuk mempertahankan Tensor G4, jika terbukti benar, bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, ini menjaga biaya produksi tetap terkendali, yang mungkin diterjemahkan ke harga jual yang kompetitif.
Di sisi lain, hal ini berisiko membuat Pixel 10a terasa seperti pembaruan yang sangat kecil dibandingkan Pixel 9a, terutama di mata konsor yang selalu menantikan inovasi. Pasar mid-range sendiri adalah segmen yang sangat sengit, dihadiri oleh banyak pemain dengan produk terbaru yang terus berinovasi.
Kemunculan Pixel 10a di database Verizon merupakan indikasi bahwa proses pengembangan dan sertifikasi telah berjalan. Bocoran lebih lanjut diharapkan dapat mengklarifikasi apakah ada kejutan lain yang disiapkan Google, seperti material desain yang berbeda atau fitur software eksklusif tertentu.
Sampai saat ini, sebagian besar hardware memang tampak mengikuti jejak pendahulunya. Bagi penggemar setia lini Pixel yang menginginkan pengalaman Android murni dengan sentuhan AI Google tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam untuk model Pro, Pixel 10a tetap menjadi salah satu yang dinantikan, meski upgrade-nya mungkin tidak sebesar yang diharapkan.
Perkembangan teknologi perangkat lunak juga menjadi faktor penentu. Kompatibilitas dan dukungan update jangka panjang adalah nilai jual penting, sebuah pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman beberapa brand dengan kebijakan update sistem operasi mereka.
Google biasanya unggul dalam hal ini dengan menjanjikan update sistem dan keamanan yang teratur untuk perangkat Pixel-nya.
Kehadiran Pixel 10a nantinya akan memperkaya pilihan di segmen menengah, menawarkan alternatif bagi pengguna yang mengutamakan pengalaman software yang bersih dan dukungan update langsung dari Google.






























