Solo, CNN Indonesia --
Puluhan pegawai Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jateng-DIY diusir dari Museum Keraton Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (13/12).
Insiden tersebut terjadi saat petinggi Lembaga Dewan Adat (LDA), pendukung SISKS Pakubuwana XIV Mangkubumi, tengah berada di Jakarta untuk memenuhi undangan Kementerian Kebudayaan.
Salah satu Pegawai BPK X, Aldila mengatakan peristiwa tersebut terjadi saat ia dan timnya melakukan revitalisasi dan konservasi di dalam Museum Keraton Surakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba-tiba beberapa orang masuk untuk mengusir. Mereka tak berani melawan. Ia dan belasan orang timnya langsung keluar dari museum.
"Ada beberapa oknum yang tidak kami kenal mengusir atau menyuruh kami pergi dari museum," kata Aldila.
Mereka tidak menjelaskan alasan kenapa Aldila dan timnya harus segera meninggalkan museum. Aldila pun menuruti permintaan belasan orang tersebut.
"Tadi banyak orang, tim kami juga banyak. Keadaan di dalam jadi tidak enak akhirnya kami keluar dari ruangan," kata dia.
Menurutnya, pintu Museum Keraton Surakarta kemudian dikunci sehingga tim dari BPK X tidak bisa masuk. Padahal peralatan dan bahan kerja mereka masih berada di dalam.
"Mereka mengunci semua pintu dengan gembok. Peralatan kami semua, barang-barang kami masih ada di dalam," ujarnya.
Aldila mengatakan timnya berjumlah 20-25 orang. Mereka sudah bertugas di Museum Keraton Surakarta selama sebulan terakhir. Biasanya, mereka mulai bekerja dari pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.
"Tadi sekitar jam 15.00 WIB (diminta keluar dari museum)," kata dia.
Lebih lanjut, Aldila mengaku sudah melaporkan peristiwa tersebut ke kantornya.
"Kami masih menunggu arahan dari BPK X, nanti kami harus seperti apa," ujarnya.
Ditemui terpisah, Juru Bicara SISKS Pakubuwana XIV Purbaya, KPA Singonagoro membantah pihaknya melakukan pengusiran. Pihaknya hanya ingin mengganti kunci-kunci Keraton agar Babadan (kabinet) bentukan SISKS Pakubuwana XIV Purbaya bisa bekerja dengan baik.
"Jadi tidak ada pengusiran. Bisa dilihat, orang-orang di sana masih ada kok," kata KPA Singonagoro.
Singonagoro mengatakan pihaknya hanya meminta pekerja dari BPK X pulang lebih awal karena akan dilakukan penggantian gembok pintu.
"Karena kita sedang melakukan pembenahan, wajar toh untuk itu. Tapi kalau pengusiran, tidak ada," kata dia.
KPA Singonagoro memastikan pihak SISKS Pakubuwana XIV Purbaya terbuka untuk berkomunikasi dengan semua pihak.
"Kalau besok mereka mau masuk pun ya monggo (silakan) berkoordinasi dengan pengageng yang bersangkutan. Kalau di Museum ya dengan GKR Devi," ujarnya.
(fra/syd/fra)

6 hours ago
2














































