
PELUANG dan potensi pertumbuhan bisnis pasar reksa dana di Indonesia masih sangat besar. Ini merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor, yang juga masih mendominasi jumlah single investor identification (SID) di Indonesia, yaitu sebesar 16,5 juta.
"Kami melihat geliat investasi reksa dana pada semester II-2025 masih akan positif, sejauh faktor geopolitik termasuk tarif Trump tidak bergejolak," ungkap Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Laksono Widodo di sela Grand Launching Fitur Baru Brights dan Market Outlook 2nd Half 2025, di Jakarta, Kamis (3/7).
Laksono menyampaikan nasabah ritel masih jadi sasaran mengingat selama dua tahun terakhir nasabah ritel terus meningkat. "Kami menyasar pertumbuhan bisnis reksa dana yang signifikan, apalagi jika melihat jumlah nasabah ritel kami yang baru di 350 ribu dengan nilai transaksi rata-rata Rp250 miliar per hari. Dengan begitu, ruang bertumbuhnya masih sangat luas."
"Pada tahun ini, kami menargetkan pertumbuhan AUM (asset under management) sebesar 150% hingga Rp1 triliun dari nilai AUM pada 2024 sebesar Rp400 miliar, serta nilai transaksi rerata harian Rp300 miliar," ucapnya.
Direktur Retail & Information Technology BRIDS Fifi Virgantria menjelaskan sejumlah fitur baru yang diluncurkan aplikasi online trading Brights milik BRIDS makin memanjakan investor khususnya investor ritel.
Beberapa fitur baru tersebut, pertama, Rekomendasi Saham. Fitur ini mencakup stockpick yang merupakan list rekomendasi saham harian serta cocok bagi investor atau trader aktif.
Kemudian, Bekal Buat Besok (BBB) yang merupakan rekomendasi sekumpulan saham pilihan untuk dibeli sore hari jelang penutupan pasar dan dijual kembali esok harinya saat pembukaan pasar serta cocok bagi trader aktif dengan profil risiko agresif.
Selanjutnya, Target Fundamental yang dikurasi Tim Riset BRIDS andal agar investor bisa memilih saham untuk jangka panjang. Fitur kedua adalah Smartinvest Reksadana. Fitur ini membantu investor mengoptimalkan hasil investasi dengan pembelian reksa dana secara otomatis.
Kelebihannya, return akan lebih optimal, memperbesar keuntungan dengan buying power serta bisa untuk pembelian reksa dana mulai dari Rp10 ribu. Fifi menjelaskan fitur-fitur baru itu dirancang untuk menjawab kebutuhan investor ritel atas solusi investasi yang lebih intuitif dan adaptif terhadap dinamika pasar.
“Kami ingin nasabah memiliki pengalaman berinvestasi lebih cepat, cerdas, dan praktis. Dengan teknologi dan data yang kami miliki, peluang keuntungan dapat dimaksimalkan,” ucapnya.
Ke depan, tambah dia, sebagai bentuk ekstensifikasi dari peluncuran fitur baru, perusahaan akan menggelar program promo melalui trading competiton, melakukan massive campaign melalui media sosial dan kanal marketing, serta melakukan edukasi berkelanjutan yang mengandalkan lebih dari 50 jaringan distribusi di seluruh Indonesia. (H-2)