Kremlin Meremehkan Rencana Pertemuan Putin-Zelensky, Trump Dorong Dialog Langsung untuk Perdamaian Ukraina

4 weeks ago 10
Kremlin Meremehkan Rencana Pertemuan Putin-Zelensky, Trump Dorong Dialog Langsung untuk Perdamaian Ukraina Pertemuan Donald Trump dan Vladimir Putin di Alaska bisa membuka jalan bagi KTT trilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.(White House)

KREMLIN meremehkan spekulasi soal kemungkinan pertemuan mendadak antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Sementara mantan Presiden AS Donald Trump kembali mendorong dialog langsung antara kedua pemimpin untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Dorongan pertemuan bilateral ini muncul setelah Trump bertemu Putin di Alaska pekan lalu, dan menyambut Zelensky serta tujuh pemimpin Eropa di Gedung Putih pada Senin.

Trump mengakui konflik ini “sulit diselesaikan” dan kemungkinan Putin tidak tertarik mengakhiri permusuhan. “Kita akan mengetahui sikap Presiden Putin dalam beberapa minggu ke depan. Bisa jadi dia tidak ingin membuat kesepakatan,” ujarnya pada Selasa. Ia menambahkan bahwa Putin akan menghadapi “situasi sulit” jika menolak kesepakatan, tanpa menjelaskan lebih rinci.

Putin sempat menyatakan kepada Trump pada Senin bahwa ia “terbuka” untuk dialog langsung dengan Ukraina, namun sehari kemudian, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov meredam pernyataan itu. Menurut Lavrov, pertemuan harus dipersiapkan secara bertahap, dimulai dari tingkat ahli sebelum melewati semua langkah yang diperlukan, sejalan dengan narasi Kremlin yang sering diulang.

Dmitry Polyanskiy, wakil tetap Rusia di PBB, mengatakan kepada BBC bahwa “tidak ada yang menolak” kesempatan dialog langsung, tetapi pertemuan itu tidak boleh hanya dilakukan “demi pertemuan semata.”

Putin Usul Zelensky ke Moskow

Pada Selasa, dilaporkan Putin mengusulkan agar Zelensky melakukan perjalanan ke Moskow untuk dialog, sesuatu yang kemungkinan besar tidak akan diterima Ukraina. Para analis menilai proposal tersebut bisa jadi strategi Rusia untuk mengajukan opsi yang mustahil disetujui Kyiv.

Dialog beberapa hari terakhir tampaknya memberi Trump pemahaman baru mengenai kompleksitas perang dan kesenjangan antara tuntutan Moskow dan posisi Kyiv. Gagasan gencatan senjata yang sempat ia janjikan belum terealisasi, dan kini Trump menyarankan agar Ukraina dan Rusia langsung bergerak menuju kesepakatan damai permanen. Namun, ada kemajuan terkait jaminan keamanan bagi Ukraina, yang menurut Zelensky dan pemimpin Eropa sangat penting untuk kedaulatan negaranya dalam kesepakatan damai.

Pengerahan pasukan

Trump menyatakan AS bersedia membantu Eropa “melalui udara” jika mereka menyediakan pasukan darat di Ukraina dalam skenario gencatan senjata atau kesepakatan damai, meskipun menolak mengerahkan pasukan AS. Ia tidak menjelaskan lebih rinci apakah dukungan udara itu termasuk intelijen atau penggunaan jet tempur dan pesawat perang.

Sementara komitmen Trump masih bersifat samar, Koalisi yang Dipimpin Prancis dan Inggris mengatakan telah bekerja untuk menyusun rencana pasukan jaminan yang dapat dikerahkan ke Ukraina jika permusuhan berakhir. Setelah pertemuan virtual Selasa, juru bicara Downing Street menyatakan kelompok itu akan bertemu mitra AS dalam beberapa hari mendatang untuk “memperkuat rencana jaminan keamanan yang kuat.”

Trump kini tampak percaya bahwa dialog langsung Ukraina-Rusia bisa mendekatkan kesepakatan damai, meski ia mengakui adanya “dendam besar” antara kedua pemimpin. Sejak pertemuan terakhir mereka pada 2019, perang Rusia di Ukraina telah menimbulkan puluhan ribu korban, kehancuran luas, dan serangan udara terus-menerus terhadap sasaran sipil.

Putin menilai Zelensky tidak sah dan bertanggung jawab atas semakin dekatnya Ukraina dengan Barat. Selama bertahun-tahun, ia menyebarkan klaim tanpa dasar bahwa Kyiv diperintah oleh “rezim neo-Nazi” dan menegaskan setiap gencatan senjata harus melibatkan perubahan kepemimpinan di Ukraina. Rusia juga tidak tertarik melakukan pembicaraan selama pasukannya berada di posisi unggul di garis depan.

Meski demikian, pemimpin Eropa dan Zelensky tetap mendukung ide pertemuan bilateral. Zelensky menyatakan terbuka untuk “format apapun” pertemuan dengan Putin, sementara para pemimpin Eropa mengusulkan lokasi potensial untuk summit. Dukungan mereka kemungkinan bertujuan meyakinkan Trump untuk kembali mengambil sikap tegas terhadap Moskow jika Putin tetap enggan menempuh langkah perdamaian.

Skeptis

Namun, mitra Eropa Ukraina tampak jauh lebih skeptis daripada Trump mengenai kemungkinan resolusi konflik. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Putin “seorang predator, dan ogre di ambang pintu kami,” dan menyatakan “keraguan terbesar” bahwa Putin bersedia bekerja menuju perdamaian. Presiden Finlandia Alexander Stubb mengatakan Putin “jarang bisa dipercaya” dan skeptis pertemuan dengan Zelensky akan terjadi.

Pembicaraan tingkat tinggi lebih lanjut dijadwalkan dalam beberapa hari ke depan, sementara pertanyaan mengenai tingkat dukungan Trump terhadap Eropa tetap menjadi perhatian. Kepala militer Inggris, Laksamana Tony Radakin, akan melakukan perjalanan ke Washington untuk membahas pengiriman pasukan jaminan di Ukraina, sementara para pimpinan militer NATO dijadwalkan menggelar pertemuan virtual pada Rabu. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Global Food