Kompolnas RI Puji langkah Kapolres Tasikmalaya Kota Bangun Kepercayaan Publik

4 hours ago 1
Kompolnas RI Puji langkah Kapolres Tasikmalaya Kota Bangun Kepercayaan Publik Komisioner Kompolnas RI, Gufron Mabruri puji langkah Kapolres Tasikmalaya Kota bangun kepercayaan publik di masyarakat.(MI/Kristiadi)

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI mengapresiasi langkah Kapolres Tasikmalaya Kota Ajun Komisaris Besar Moh Faruk Rozi yang dinilai berhasil perkuat kemitraan strategis antara Polri dan masyarakat sipil melalui pendekatan dialog dan kolaboratif. Apresiasi ini disampaikan Komisioner Kompolnas RI, Gufron Mabruri, dalam agenda Sarasehan Kebangsaan bertema 'Bakti Negeri, Polri Bersama Masyarakat', di Kota Tasikmalaya.

Kompolnas menilai Polres Tasikmalaya Kota menunjukkan performa menonjol dalam membangun komunikasi jangka panjang dengan komunitas akar rumput, terutama dengan pesantren, tokoh agama, lintas agama, kepemudaan, kelompok mahasiswa, serta komunitas sipil lainnya

"Kapolres Tasikmalaya Kota telah menampilkan praktik community policing yang konkret. Mampu menjalin hubungan baik dengan lebih dari 176 pesantren, aktif dalam kegiatan sosial seperti donor darah, membuka ruang dialog dengan masyarakat sipil secara rutin dan teladan kepolisian humanis serta partisipatif," kata Gufron Mabruri, melalui keterangan tertulis, Minggu (26/10/2025).

Kompolnas memandang sinergi Polri dan masyarakat, khusus dengan komunitas keagamaan, merupakan elemen penting dalam memperkuat keamanan bersifat partisipatif, bukan memaksa.

“Keamanan yang berkelanjutan tidak lahir dari ketakutan, melainkan kepercayaan. Polri harus hadir sebagai mitra yang mau mendengar, menghormati kearifan lokal, dan merangkul elemen masyarakat sebagai subjek keamanan. Pendekatan di Tasikmalaya selaras dengan semangat reformasi Polri yang demokratis,” ujarnya

Kompolnas menilai, langkah Polres Tasikmalaya Kota sejalan dengan pilar penguatan institusi Polri yang transparansi, akuntabilitas, partisipasi publik, kepekaan sosial dan kemitraan dengan pesantren merupakan pusat pendidikan, kebudayaan, moral masyarakat dipandang mampu memperkuat ketahanan sosial di tingkat lokal. Namunz keterlibatan Polres dalam program sosial kemanusiaan, literasi kebangsaan, hingga kolaborasi pendidikan seperti Polwan Mengajar di Madrasah, dinilai dapat mempersempit jarak antara Polri dan warga.

"Kompolnas mendorong agar model dialog dan kolaborasi ini dapat direplikasi oleh jajaran di daerah lain. Polri harus hadir dengan wajah yang melayani, melindungi, dan mempersatukan,” tegas Gufron.

Divisi Riset Gentra Data merilis hasil analisis sentimen publik terkait kinerja Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh Faruk Rozi sepanjang masa tugasnya pada 2025 menunjukkan sejak Maret hingga September sentimen publik terhadap Kapolres didominasi sentimen positif dan terus mengalami tren penguatan. Sentimen negatif tercatat hanya tinggi bulan awal ia bertugas, sebelum akhirnya bergeser menjadi positif secara konsisten.

Sementara, Founder Gentra Data, Usama Ahmad Rizal, menjelaskan perubahan sentimen ini dipengaruhi oleh rangkaian pendekatan sosial yang bersifat humanis serta keterlibatan aktif Polres dalam aktivitas masyarakat. Namun, dalam riset beberapa kegiatan yang paling banyak berkontribusi terhadap sentimen positif di antaranya Safari Pesantren, program Polwan Mengajar di Madrasah, kegiatan sosial seperti donor darah, bedah rumah, pembangunan MCK, kunjungan kepada anak-anak disabilitas.

“Sejak Maret, pola komunikasi, pendekatan dilakukan semakin efektif dan respons publik terhadap program kemasyarakatan menjadi faktor terbesar dalam penguatan sentimen positif, dan sikap tegas Kapolres dalam isu toleransi, kerukunan hidup antarwarga juga tercatat menjadi salah satu indikator yang diapresiasi publik," katanya.

Menurutnya, gentra data mencatat bahwa pendekatan yang langsung menyentuh komunitas akar rumput menjadi kunci penerimaan masyarakat dan hubungan Kapolres dengan kalangan pesantren, mahasiswa, masyarakat sipil, komunitas disabilitas, turut membentuk persepsi publik yang lebih terbuka. Akan tetapi, di media sosial, warganet memberikan julukan "Kapolres Aing" sebagai bentuk kedekatan emosional serta penerimaan publik terhadap gaya kepemimpinannya.

“Ini menunjukkan pendekatan humanis, konsisten dan berbasis kolaborasi mampu mengubah persepsi masyarakat dalam waktu relatif cepat. Sentimen positif ini juga menjadi modal sosial bagi penguatan keamanan partisipatif di Tasikmalaya,” pungkasnya. (H-1)

Read Entire Article
Global Food