Liga Champions.(AFP/GABRIEL BOUYS )
DOMINASI klub Inggris di kancah Eropa semakin terasa pada musim ini. Untuk kedua kalinya di Liga Champions, lima tim Liga Primer Inggris berhasil meraih kemenangan dalam satu pekan pertandingan yang sama. Arsenal, Liverpool, Manchester City, Newcastle United, dan Tottenham Hotspur sama-sama memetik tiga poin pada laga pekan ini.
Empat di antaranya kini menempati posisi delapan besar yang menjadi zona aman untuk lolos otomatis ke babak 16 besar.
Sementara itu, Chelsea menjadi satu-satunya wakil Inggris yang gagal meraih kemenangan setelah ditahan Qarabag 2-2. Meski begitu, posisi mereka masih cukup aman di peringkat ke-12 saat fase grup memasuki paruh kompetisi.
Sebelum musim ini, belum pernah ada lima tim dari satu negara yang sama-sama menang dalam satu putaran pertandingan Liga Champions. Kini, klub-klub Inggris mencatat rekor tersebut dua kali hanya dalam satu musim.
Lebih istimewa lagi, enam wakil Inggris seluruhnya berada di 12 besar klasemen sementara. Jurnalis sepak bola asal Spanyol, Guillem Balague, menilai periode ini akan dikenang sebagai masa kejayaan klub-klub Inggris di Eropa.
“Dalam lima tahun ke depan, kita akan melihat periode ini sebagai masa dominasi Inggris. Saya tidak melihat kemungkinan lain,” ujar Balague kepada BBC.
“Bayern tampil sangat baik dan bisa menjadi pengganggu. PSG juga akan punya momen mereka. Namun, Barcelona dan Real Madrid mulai tertinggal dan saya tidak melihat pesaing lain,” tambahnya.
Tim-tim Inggris kini mulai difavoritkan untuk kembali merebut gelar juara Liga Champions dan membuka peluang terjadinya final sesama klub Inggris.
Arsenal menjadi salah satu tim paling konsisten sejauh ini. Bersama Bayern Muenchen dan Inter Milan, the Gunners menjadi satu dari tiga tim yang mencatat rekor sempurna dengan 12 poin dari empat pertandingan.
Selain belum kebobolan, mereka juga mencetak 11 gol dan hanya kalah produktif dari Bayern Munich (14 gol), PSG (14 gol), Borussia Dortmund (13 gol), dan Barcelona (12 gol).
Secara keseluruhan, seluruh klub Inggris di Liga Champions musim ini tampil dominan dengan 17 kemenangan dan mencetak total 56 gol.
Keberhasilan itu dinilai tak lepas dari kekuatan finansial. Pendapatan dari hak siar televisi memberikan keuntungan signifikan yang memungkinkan tim Inggris membayar gaji tinggi dan mendatangkan pemain top dunia.
Musim panas lalu, pengeluaran klub Liga Inggris mencapai rekor tertinggi, menembus angka 3 miliar poundsterling. Jumlah tersebut bahkan melampaui total belanja seluruh klub dari Bundesliga, La Liga, Ligue 1, dan Serie A jika digabungkan.
Dana besar itu memungkinkan klub membangun skuad lebih dalam seperti Arsenal yang semakin solid setelah memperkuat kedalaman tim di bursa transfer terakhir.
Meski begitu, mantan gelandang Liverpool, Stephen Warnock, mengingatkan dominasi di fase grup belum menjamin apa pun apalagi keberhasilan di babak gugur. Berkaca dari musim lalu, Liverpool dominan di babak grup tapi kemudian langsung tersingkir di babak 16 besar.
“Saat ini memang signifikan apa yang dilakukan tim-tim Inggris, tetapi itu tidak banyak berarti karena kita sudah melihat apa yang terjadi tahun lalu,” ujar Warnock kepada BBC.
“Liverpool sempat mendominasi dan finis di puncak grup tapi mereka kemudian tersingkir oleh PSG yang sebelumnya tampil buruk. Jadi, meski saat ini kuat, hasil di fase gugur tetap bergantung pada undian dan kesiapan tim di akhir kompetisi,” imbuh Warnock. (I-3)

4 hours ago
1















































