Ini Makna Rangkaian Hari Paskah, Penuh Doa dan Syukur/Foto: Reuters
Jakarta, Insertlive -
Umat Kristen sebentar lagi akan merayakan Hari Raya Paskah 2025 pada Minggu, 20 April 2025. Sebelum memasuki peringatannya, terdapat beberapa rangkaian yang dilakukan sebelum menyambut Hari Paskah.
Makna Hari Paskah
Melansir dari detikSulsel, Selasa (15/4) Hari Paskah dirayakan untuk mengenang peristiwa kebangkitan Kristus. Persiapan untuk perayaan Hari Paskah ini cukup panjang, di mana umat Kristen dan Katolik melakukan persiapan perayaan hingga 40 hari sebelum Hari Paskah.
Rangkaian Hari Paskah
Urutan perayaan Hari Paskah dimulai dengan Rabu Abu hingga berakhir pada Hari Paskah itu sendiri. Setiap rangkaian perayaan kemudian memiliki makna masing-masing, berikut merupakan ulasannya.
1. Rabu Abu
Rabu Abu merupakan hari pertama selama masa 40 hari sebelum Hari Paskah. Rabu Abu dilaksanakan dengan ibadah di gereja, di mana jemaat akan disematkan tanda salib menggunakan abu di dahi mereka.
Salah satu ciri dari ibadah ini terletak pada pemimpin ibadahnya yang mengatakan 'ingatlah bahwa engkau berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu'. Yesus juga menyinggung soal penggunaan abu pada kota-kota yang menolak untuk bertobat.
"Seandainya mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu terjadi di Tirus dan Sidon, maka sudah lama orang-orang di situ bertobat dengan memakai pakaian kabung dan abu," (Mat 11:21)
Abu kemudian digunakan sebagai simbol perkabungan, penyesalan, dan pertobatan. Rabu Abu menjadi momen pertobatan bagi umat Kristen dan Katolik, di mana mereka juga membersihkan diri dengan menjalankan puasa.
2. Minggu Palma
Satu minggu sebelum Hari Paskah, umat Kristen dan Katolik akan melewati Pekan Suci. Peristiwa Pekan Suci sendiri disebut sebagai pekan penuh penderitaan dan kesengsaraan bagi Yesus.
Minggu Palma mengawali Pekan Suci, dan merupakan momen merayakan suatu peristiwa penting bagi umat Kristen dan Katolik, di mana jemaat mengenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem.
Pada saat memasuki Yerusalem, Yesus disambut dengan meriah menggunakan daun-daunan. Disebutkan dalam Injil, umat Kristen dan Katolik menggunakan daun palma untuk mengelu-elukan Yesus.
Umat Kristen dan Katolik dianjurkan untuk menemani Yesus dalam menanggung penderitaan akibat dosa manusia.
Baca halaman selanjutnya
(asw/agn)