Filipina Seriusi Wisata Halal, Targetkan Kenaikan Turis WNI 15%

12 hours ago 5
Filipina Seriusi Wisata Halal, Targetkan Kenaikan Turis WNI 15% Koleksi Manila Zoo, salah satu lokasi wisata yang ditawarkan Manila, Filipina.(AFP)

Pada 2024 Filipina sukses memikat 5,44 juta wisatawan mancanegara, sebanyak lebih dari seperempatnya atau 27% berasal dari Indonesia. Capaian ini memacu optimisme Filipina hingga menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan Indonesia sekurang-kurangnya 15 % atau mencapai hampir separuh turis asing atau sekitar 42% pada 2028 mendatang. 

Target ambisius itu telah didukung upaya penyiapan infrastruktur, strategi promosi, hingga mengoptimalkan layanan wisata halal. "Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi kami, karena waktu tempuh dari Jakarta ke Manila dengan pesawat hanya empat jam lima belas menit," kata Director Office of Market Development Philippine Departement of Tourism (PDOT) Zeny Cinco Pallugna, di sela acara Sales Mission 2025 di Jakarta, Selasa (15/7).

Pada acara itu hadir 85 agen perjalanan dari Indonesia dan 10 perusahaan perjalanan dan pariwisata delegasi Filipina. Pallugna menegaskan, Indonesia menjadi salah satu pasar utama bagi industri pariwisata Filipina karena dianggap sebagai pasar perjalanan wisata yang dinamis di wilayah Asia Tenggara. Maskapai yang mendukung akses adalah Philippine Airlines atau Cebu Pacific. 

"Indonesia dan Filipina mempunyai beberapa kesamaan secara landskap geografisnya yaitu negara kepulauan. Pada acara yang mempertemukan kami dengan biro perjalanan Indonesia ini kami mempromosikan destinasi unggulan seperti Cebu-Bohol, Boracay, Iloilo, Palawan, Metro Manila, serta pariwisata halal di wilayah Selatan."

Indonesia, lanjut Pallugna, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, sedangkan Fiilipina 7.641 pulau. "Kami memiliki Cebu, Bohol, serta lokasi Chocholate Hills, perbukitan yang memiliki pusat pelestarian hewan primata terkecil di dunia yaitu tarsius. Ada pula kawasan Falls yang jadi favorit untuk wisatawan keluarga serta Spinner Dolphin di wilayah perairan Cebu, lokasi melihat lumba-lumba di habitatnya."

Filipina kini menempati peringkat ke-8 sebagai destinasi ramah Muslim di luar Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang ditandai pengembangan fasilitas salat, restoran bersertifikat halal, dan program tur.

Sementara, Indonesia turun ke peringkat 5 sebagai destinasi ramah Muslim dunia pada 2025, menurut Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI), bersama Malaysia, Turki, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Peringkat ini turun dari posisi puncak yang pernah diraih bersama Malaysia pada tahun sebelumnya selama dua tahun berturut-turut. GMTI menilai destinasi berdasarkan berbagai faktor, termasuk aksesibilitas, fasilitas, komunikasi, lingkungan, dan layanan yang ramah Muslim. 

Penurunan peringkat ini diduga karena negara-negara pesaing menunjukkan akselerasi lebih cepat dalam pengembangan pariwisata halal. Indonesia sendiri memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata halal, didukung oleh populasi Muslim yang besar dan kekayaan budaya. Sementara, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang 2024 total kedatangan wisman ke RI mencapai 13.902.420 kunjungan. (X-8)

Read Entire Article
Global Food