Cisdi Hadirkan Pengajar Harvard ke Poltek Harber Tegal

22 hours ago 4
Cisdi Hadirkan Pengajar Harvard ke Poltek Harber Tegal Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Harapan Bersama, Sudirman Said, menandatangani berkas kerja sama kolaborasi.(MI/Supardji Rasban)

CENTER for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (Cisdi) berkolaborasi dengan Yayasan Pendidikan Harapan Bersama dan PT Tamaris Hydro, menggelar kuliah umum dengan mengundang pengajar dari Harvard Medical School (HMS), Amerika Serikat (AS). Kuliah umum ini digelar di aula kampus Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) Tegal, Jawa Tengah, Kamis (31/7).

Sebagai organisasi non-profit yang berfokus di bidang pembangunan kesehatan, Cisdi menggagas kolaborasi ini untuk memperkuat pembangunan kesehatan di Indonesia pada umumnya, dan secara khusus di Kota Tegal. 

Kuliah umum ini juga merupakan langkah pertama bagi kolaborasi penguatan layanan kesehatan tingkat pertama atau primer antara CISDI, Yayasan Pendidikan Harapan Bersama, dan PT Tamaris Hydro yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).

Pendiri dan CEO Cisdi, Diah S. Saminarsih, menyampaikan layanan kesehatan primer merupakan sistem yang memenuhi kebutuhan kesehatan individu dan keluarga di tingkat komunitas dan masyarakat dari hulu ke hilir. Pendekatan ini menjadi kontak pertama masyarakat dengan layanan kesehatan berkualitas dan harus terjangkau dari sisi lokasi, akses, harga dan informasi.

“Kolaborasi antara organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan swasta akan lebih memperkuat layanan kesehatan primer. Sebab, isu kesehatan sangat kompleks mencakup persoalan gender, iklim, kerentanan, kemiskinan, inklusivitas, bahkan keragaman masyarakat yang saling mempengaruhi. Karenanya, pengambil kebijakan perlu mempertimbangkan percakapan publik, bukti ilmiah, pandangan ahli, serta pelibatan publik yang bermakna, termasuk swasta untuk mengatasi berbagai persoalan kesehatan yang kompleks,” ujar Diah.

Diah menyebut penguatan layanan kesehatan primer tidak hanya berdampak positif bagi kesehatan masyarakat tapi juga menjadi langkah strategis bagi pembangunan. 

KOLABORASI JADI KUNCI
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Harapan Bersama, Sudirman Said, menyampaikan kolaborasi adalah kunci untuk pembangunan kesehatan yang lebih baik. Tantangan sosial yang mendesak di bidang pembangunan kesehatan tidak hanya dapat diatasi dengan mengintegrasikan sektor publik dan nirlaba, melainkan juga melibatkan sektor swasta yang selaras dengan tujuan sosial dan lingkungan. 

“Dengan pendekatan ini, berbagai inisiatif seperti usaha sosial, kemitraan publik-swasta, hingga model organisasi hibrida dapat berjalan optimal. Kami ingin kolaborasi ini dapat berkontribusi mencetak tenaga kesehatan yang adaptif dan kompeten,” jelas Sudirman yang mantan Menteri ESDM. 

KULIAH UMUM
Bethany J Holt, dalam kuliah umum yang mengangkat tema Kebijakan Berbasis Bukti untuk Mendorong Layanan Kesehatan Primer yang Setara bagi Kelompok Marjinal dan Rentan, mengaku jika penelitian dan advokasinya telah berperan besar dalam membentuk wacana kebijakan kesehatan yang berkeadilan. 

“Kuliah umum ini bertujuan mempertemukan mahasiswa, dosen, serta praktisi di bidang kesehatan dan pembuat kebijakan untuk mendiskusikan dan menggali pentingnya bukti dalam mendukung kebijakan layanan kesehatan tingkat pertama (primary health care) yang adil di Indonesia,” jelas Bethany.

Sebagai tambahan informasi, saat ini Bethany Holt menjabat sebagai Associate Director of Health Systems, Program in Global Primary Healthcare Office of Research Initiatives and Global Programs, Harvard. Ia adalah pakar dalam bidang kebijakan kesehatan, ekonomi kesehatan, kesehatan global, dan cakupan kesehatan semesta (UHC). (E-2)

Read Entire Article
Global Food