
PENYAKIT jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Kemenkes dari Survei Kesehatan Indonesia 2023, tingkat prevalensi penyakit jantung di Indonesia mencapai 0,85% di tahun 2023.
Penyakit jantung adalah kondisi yang memengaruhi jantung. Hal ini diakibatkan sejumlah faktor, antara lain penyumbatan pembuluh darah, peradangan, infeksi, atau kelainan bawaan.
Penyakit ini juga menyerang semua usia, dan bahkan kini penderitanya ditengarai semakin muda. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama RSUD Sosodoro Djatikoesoemo menggelar sosialisasi pencegahan penyakit jantung melalui program siar radio SAPA! Malowopati, Rabu (9/7/2025).
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dan konsultan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo dr. Rio Herdyanto, Sp.JP(K), FIHA mengatakan, penyakit jantung tidak hanya menyerang lansia, tetapi juga dapat dialami oleh anak muda.
“Saat ini terjadi perubahan pola hidup masyarakat Indonesia. Banyak yang mulai mengadopsi pola makan tinggi kalori dan lemak serta mengonsumsi makanan cepat saji, yang turut berkontribusi terhadap meningkatnya kasus penyakit jantung,” tuturnya.
Di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, lanjut dia, kasus yang paling sering ditemukan adalah penyakit jantung koroner, hipertensi, dan gagal jantung. Untuk mendeteksi potensi penyakit tersebut, penting dilakukan skrining dan stratifikasi risiko. Tahapan ini membantu mengelompokkan seseorang ke dalam kategori risiko rendah, sedang, tinggi, hingga sangat tinggi terhadap serangan jantung mendadak, berdasarkan faktor-faktor risiko yang dimiliki.
Secara umum, faktor risiko penyakit jantung terbagi menjadi dua kategori. Pertama, faktor yang tidak dapat diubah, seperti usia (semakin tua, semakin tinggi risikonya), jenis kelamin (laki-laki cenderung lebih berisiko), dan riwayat keluarga. Kedua, faktor yang dapat dimodifikasi, antara lain kebiasaan merokok, kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, serta manajemen stres yang buruk.
Adapun gejala yang patut diwaspadai meliputi sesak napas, nyeri dada di bagian tengah yang menjalar, serta jantung berdebar secara tidak normal. “Jika sudah mengetahui memiliki faktor risiko, maka langkah terbaik adalah mengontrol faktor-faktor tersebut sebaik mungkin,” tambah dr. Rio.
Menjaga kesehatan jantung
Dokter Rio berbagi tips untuk menjaga kesehatan jantung:
- Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
- Skrining rutin
- Pemeriksaan CT scan sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini.
Saat ini, RSUD Sosodoro Djatikoesoemo memiliki Pusat Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah Terpadu dengan fasilitas lengkap, seperti Intensive Cardiac Care Unit (ICCU), ruang perawatan jantung, ruang kateterisasi, serta pencitraan diagnostik canggih seperti MRI dan CT scan.
Dokter Rio menuturkan ke depan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo akan menyediakan IGD khusus kardiovaskular. Seluruh layanan ini, lanjutnya, dapat dijangkau dengan BPJS Kesehatan. (H-2)