
Mata kering adalah kondisi umum yang terjadi ketika mata tidak dapat menghasilkan cukup air mata, atau saat air mata menguap terlalu cepat. Hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan seperti rasa terbakar, gatal, kemerahan, hingga penglihatan kabur.
Masalah ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti membaca dan berkendara. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan mata kering agar dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Mata Kering: Gangguan Multifaktorial pada Permukaan Mata
Mata kering bukanlah masalah sepele. Ini adalah gangguan multifaktorial yang terjadi pada permukaan mata, ditandai dengan ketidakseimbangan lapisan air mata yang menyebabkan gejala pada mata.
Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, mulai dari membaca hingga berkendara. Oleh karena itu, mengetahui faktor pemicu masalah mata kering sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
1. Proses Penuaan
Salah satu faktor utama pemicu mata kering adalah proses penuaan. Seiring bertambahnya usia, produksi air mata akan cenderung berkurang. Ini adalah proses alami yang dialami oleh sebagian besar orang, terutama setelah usia 50 tahun.
2. Kondisi Medis yang Mempengaruhi Produksi Air Mata
Beberapa kondisi medis berperan besar dalam meningkatkan risiko mata kering. Penyakit autoimun seperti sindrom Sjögren, lupus, dan rheumatoid arthritis dapat menyerang kelenjar air mata, mengurangi produksi air mata secara signifikan.
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 10 hingga 15% pasien dengan gangguan sistem imun mengalami mata kering.
Diabetes dan gangguan tiroid juga diketahui meningkatkan risiko mata kering. Deteksi dini kondisi ini sangat penting, karena keterlambatan penanganan dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kerusakan pada kornea dan gangguan penglihatan permanen.
3. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Penggunaan obat-obatan tertentu seringkali menjadi penyebab mata kering yang kurang diperhatikan. Antihistamin, dekongestan, antidepresan, obat tekanan darah tinggi, serta obat jerawat dapat mengurangi produksi air mata sebagai efek samping. Jika Anda merasakan gejala mata kering setelah memulai pengobatan baru, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
4. Pengaruh Lingkungan
Faktor lingkungan juga dapat memengaruhi kondisi mata kering. Paparan angin, asap rokok, udara kering, dan penggunaan pendingin ruangan dapat meningkatkan penguapan air mata dan memperburuk gejala. Lingkungan dengan kelembapan rendah juga dapat mempercepat penguapan air mata.
5. Gaya Hidup Digital
Di era digital ini, kebiasaan menggunakan perangkat elektronik secara berlebihan, seperti komputer, ponsel, atau tablet, turut berkontribusi pada masalah mata kering.
Penggunaan perangkat tersebut dalam waktu lama mengurangi frekuensi berkedip, yang penting untuk mendistribusikan air mata ke seluruh permukaan mata. Ketika berkedip jarang terjadi, distribusi air mata menjadi tidak optimal, menyebabkan mata menjadi kering.
6. Penggunaan Lensa Kontak yang Tidak Tepat
Lensa kontak yang tidak cocok atau digunakan terlalu lama juga dapat menyebabkan mata kering. Lensa kontak bisa menyerap air mata, menyebabkan iritasi, terutama jika tidak dibersihkan dengan baik atau jika jenis lensa yang digunakan tidak sesuai.
Penanganan Mata Kering: Lebih dari Sekadar Pengobatan
Mengatasi mata kering memerlukan pendekatan yang komprehensif. Ini tidak hanya melibatkan dokter spesialis mata, tetapi juga melibatkan dokter dari berbagai spesialisasi lainnya.
Jika Anda mengalami gejala mata kering yang terus-menerus, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang sesuai, yang mungkin melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk pengobatan yang menyeluruh. (Cleveland Clinic/Z-10)