
PRESIDEN Tiongkok Xi Jinping telah tiba di Malaysia sebagai bagian dari tur Asia Tenggara. Tiongkok dan Malaysia memiliki hubungan yang baik dalam berbagai urusan kenegaraan.
Kunjungannya dinilai sebagai pesan pribadi bahwa Beijing adalah mitra dagang yang lebih dapat diandalkan daripada Amerika Serikat (AS) di tengah perang dagang yang sengit dengan Washington.
Xi tiba di ibu kota, Kuala Lumpur, pada Selasa (15/4) malam dalam kunjungan pertamanya ke Malaysia sejak 2013. Ia terbang dari Vietnam di mana ia telah menandatangani puluhan perjanjian kerja sama perdagangan di Hanoi dalam berbagai hal, mulai dari kecerdasan buatan hingga pengembangan kereta api.
Saat mendarat, Xi mengatakan bahwa mereka akan memperluas kerja sama strategis tingkat tinggi baik untuk kepentingan bersama Tiongkok dan Malaysia, serta baik perdamaian, stabilitas kemakmuran di kawasan dan dunia," demikian menurut kantor berita resmi Malaysia, Bernama.
Tur tiga negara yang dilakukan Xi dan pesannya bahwa Beijing adalah sahabat Asia Tenggara yang lebih baik daripada pemerintahan Presiden AS Donald Trump ketika banyak negara di blok 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tidak senang dengan perlakuan yang mereka terima setelah AS mengenakan tarif yang sangat tinggi terhadap negara-negara di seluruh dunia.
"Ini kunjungan yang sangat penting. Anda dapat memahami banyak hal di dalamnya," kata Mohamed Nazri Abdul Aziz, mantan duta besar Malaysia untuk AS dan menteri hukum.
"Tiongkok memberi tahu kita bahwa mereka adalah mitra dagang yang dapat diandalkan, lebih dari AS. Kami tidak pernah punya masalah dalam bertransaksi dengan mereka," kata Abdul Aziz kepada Al Jazeera.
“Di bawah PM Anwar, Malaysia semakin dekat dengan Tiongkok. Itu hal yang baik,” imbuhnya,
Dia mencatat bahwa dalam jangka panjang pengaruh Washington akan berkurang.
"Namun, dengan Tiongkok hubungan perdagangan dan hubungan diplomatik semakin kuat dan kedua negara saling diuntungkan," kata mantan duta besar tersebut.
"Kami sangat fokus pada Tiongkok. Itulah mentalitas kami," tambahnya.
Washington memukul Malaysia dengan tarif perdagangan sebesar 24%, menuduhnya mengenakan tarif sebesar 47% terhadap impor AS, tarif yang ditolak oleh pejabat Malaysia.
Trump baru-baru ini memberlakukan moratorium selama 90 hari atas tarif tertinggi AS yang dikenakan pada negara-negara di seluruh dunia.
Sebaliknya, mereka menghadapi tarif sebesar 10 persen atas barang-barang yang diekspor ke AS. Itu kecuali untuk Tiongkok, yang telah dikenai pungutan sebesar 145% atas barang-barangnya.
Xi akan berada di Kuala Lumpur selama tiga hari, di mana ia akan bertemu dengan Raja Malaysia Sultan Ibrahim ibni Iskandar dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim serta menghadiri jamuan makan kenegaraan sebelum menuju Kamboja pada hari Kamis.
Dalam kunjungan sebelumnya ke Vietnam, Xi mendesak Hanoi dan Tiongkok untuk bersama-sama menentang hegemonisme, unilateralisme, dan proteksionisme dan mendorong globalisasi ekonomi yang lebih terbuka, inklusif, berimbang, dan bermanfaat bagi semua.
Sebelumnya kantor berita resmi Tiongkok Xinhua melaporkan dengan mengutip pernyataan Trump yang mengatakan bahwa "Tiongkok dan Vietnam tengah mencoba mencari tahu, bagaimana caranya kita mengacaukan Amerika Serikat?”. (Fer/I-1)