Sampoerna Investasi Rp5,3 Triliun Bangun Fasilitas Produksi Bebas Asap

16 hours ago 4
Sampoerna Investasi Rp5,3 Triliun Bangun Fasilitas Produksi Bebas Asap Sampoerna menginvestasikan sebesar US$330 juta atau setara Rp5,3 triliun untuk membangun fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat, pada 2023. Fasilitas ini menjadi pabrik produk tembakau bebas asap pertama milik PMI di(Dok. Sampoerna)

PRESIDEN Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Ivan Cahyadi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan inovasi yang berlandaskan pada penelitan ilmiah pada produk tembakau bebas asap yang akan dipasarkan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau/nikotin lainnya.
 
Sebagai bentuk konkret dari komitmen tersebut, Sampoerna menginvestasikan sebesar US$330 juta atau setara Rp5,3 triliun untuk membangun fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat, pada 2023. Fasilitas ini menjadi pabrik produk tembakau bebas asap pertama milik PMI di Asia Tenggara dan yang ketujuh di dunia.

"Fasilitas ini dilengkapi dengan laboratorium pengujian dan analisis berstandar global. Laboratorium ini merupakan advanced lab milik PMI, satu-satunya di Asia dengan didukung sekitar 200 tenaga ahli dari dalam negeri yang berkualifikasi tinggi. Mereka adalah talenta-talenta terbaik milik bangsa Indonesia yang melakukan pengujian dan analisis kualitas produk bebas asap yang dipasarkan, tidak hanya untuk market Indonesia, namun juga bagi afiliasi PMI lainnya di berbagai belahan penjuru dunia," jelasnya di acara Technovation yang digelar di Jakarta, Rabu (2/7).
 
Ivan mengatakan, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pasar penting, tetapi juga pusat keunggulan global dalam riset dan pengembangan produk tembakau bebas asap.
 
Komitmen ini, lanjut Ivan, juga diwujudkan melalui kehadiran beragam produk bebas asap yang ditujukan untuk memenuhi preferensi konsumen dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk embakau/nikotin bebas asap lainnya. Portofolio Sampoerna mencakup produk tembakau yang dipanaskan, yaitu IQOS dengan batang tembakau TEREA dan BONDS by IQOS dengan batang tembakau khusus BLENDS by A, rokok elektronik VEEV, serta kantong nikotin, ZYN.

"Sejak Kuartal IV 2024, kami juga memperkenalkan BONDS by IQOS dengan batang tembakau khusus BLENDS by A untuk memenuhi preferensi konsumen dewasa dan lebih terjangkau. BLENDS turut hadir dalam varian cengkih yang dibuat dengan cengkih asli Indonesia dan saat ini sudah tersedia di 20 kota besardi Indonesia," ujarnya.
 
Selain inovatif berbasis sains dan teknologi, Ivan menambahkan produk bebas asap yang dikembangkan Sampoerna juga berperan sebagai katalisator dalam mendorong kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional melalui penciptaan nilai tambah bagi negara. 

Kehadiran produk bebas asap ini, tambahnya, berhasil meningkatkan penyerapan hasil produksi tembakau dan cengkih asli Indonesia dari petani lokal, serta menciptakan kemitraan dengan 600 UMKM lokal di 20 kota di Indonesia. Kemitraan tersebut telah menghasilkan lebih dari 1.300 lapangan kerja baru hingga melibatkan lebih dari 150.000 anggota Sampoerna Retail Community (SRC) dalam ekosistem distribusi produk bebas asap. 
 
Para pengusaha UMKM turut memberikan apresiasi karena merasakan dampak ekonomi setelah masuk ke ekosistem distribusi produk bebas asap. 

Salah satunya adalah Maja Family. Chief Marketing Officer Omar Karim Prawiranegara Maja Family mengatakan, usahanya mengalami peningkatan setelah menyediakan sebagian area di kafenya menjadi ramah IQOS, yang selaras dengan citranya sebagai tempat yang modern, inklusif, dan peduli terhadap kenyamanan semua pengunjung.
 
"Semua upaya ini, mulai dari investasi, penyerapan bahan baku lokal, kemitraan dengan UMKM, penciptaan lapangan kerja, hingga kontribusi ekspor, merupakan kontribusi nyata Sampoerna dalam pembangunan ekonomi dan penciptaan nilai tambah bagi bangsa. Kami juga bangga bisa menjadi bagian penting dalam mendukung perbaikan kualitas kesehatan publik melalui penyediaan produk bebas asap bagi perokok dewasa," pungkas Ivan.

Sementara itu, Senior Vice President External Affairs PMI Christos Harpantidis mengatakan, inovasi bukan semata-mata tentang menciptakan teknologi baru, melainkan sebuah panggilan untuk menjawab tantangan global melalui pendekatan yang bertanggung jawab dan kontekstual. Ia menekankan bahwa inovasi yang mampu menciptakan perubahan nyata hanya dapat terjadi ketika disinergikan dengan karakter unik dan kebutuhan pasar lokal, serta didukung oleh kolaborasi lintas sektor.
 
"Itulah mengapa kami berinvestasi di Indonesia, bukan hanya karena skalanya yang strategis, tetapi karena kami melihat potensi kolaborasi yang kuat bersama para pemangku kepentingan dalam mewujudkan perubahan yang lebih baik. Kami percaya, inovasi yang bermakna lahir dari kerja sama, bukan berjalan sendiri,” tandasnya. (Fal/E-1) 

Read Entire Article
Global Food