Roblox Hadapi Tekanan Global untuk Perketat Keamanan Anak

11 hours ago 1

Selular.id – Platform game Roblox menghadapi tekanan regulasi global yang semakin ketat terkait perlindungan anak.

Berbagai negara mulai menerapkan kebijakan pembatasan hingga pemblokiran sementara menyusul kekhawatiran atas konten berbahaya dan sistem moderasi yang dianggap belum memadai.

Persoalan ini memicu respons dari pemerintah di berbagai belahan dunia, mulai dari Eropa, Australia, Timur Tengah, hingga Asia.

Dalam dua tahun terakhir, Roblox telah mengumumkan serangkaian pembaruan keamanan sebagai respons terhadap tekanan tersebut.

Perusahaan menerapkan pembatasan game sosial bagi pengguna di bawah 13 tahun, sistem label konten yang dapat dikaitkan dengan kontrol orang tua, pemblokiran pesan langsung bagi anak-anak secara default, serta peningkatan sistem pertemanan dan verifikasi usia.

Langkah-langkah ini diambil setelah berbagai laporan mengenai komunitas dengan tema seksual yang muncul dan menghilang dengan cepat untuk menghindari moderasi.

Fenomena tersebut menjadi kritik utama terhadap keamanan anak di Roblox dan terus memicu tekanan publik agar perusahaan memperketat pengawasan konten buatan pengguna.

Selain itu, masalah pembelian dalam aplikasi (Robux, item kosmetik, akses game tertentu) serta tekanan sosial dari teman sebaya juga menjadi perhatian serius berbagai pihak.

Ilustrasi anak bermain Roblox di perangkat mobile dengan simbol peringatan keamanan

Respons Negara-Negara di Berbagai Belahan Dunia

Inggris melalui Online Safety Act mewajibkan setiap layanan digital yang digunakan anak-anak untuk melakukan verifikasi usia yang kuat, menghapus atau membatasi paparan konten berbahaya, serta menunjukkan tata kelola risiko anak yang memadai.

Otoritas komunikasi Inggris (Ofcom) kini meninjau kepatuhan berbagai platform, termasuk Roblox.

Uni Eropa melalui Digital Services Act (DSA) menuntut platform online untuk memperketat moderasi dan melindungi anak, termasuk melarang iklan berbasis pelacakan pada pengguna di bawah umur.

Roblox termasuk di antara platform yang diwajibkan menyesuaikan kebijakan moderasinya agar sejalan dengan peraturan Eropa.

Australia menjadi salah satu contoh negara yang menegakkan kode keselamatan online secara aktif terhadap platform gim.

Setelah intervensi Komisioner eSafety, Roblox berkomitmen menjadikan akun pengguna di bawah 16 tahun bersifat privat secara default dan membatasi kontak dari pengguna dewasa tanpa izin orang tua.

Langkah Pembatasan di Kawasan Asia dan Timur Tengah

Turki pada 2024 memblokir sementara akses Roblox dengan alasan kekhawatiran atas konten berpotensi merusak anak.

Roblox menyatakan siap bekerja sama dengan otoritas lokal untuk memastikan keamanan pengguna.

Di kawasan Timur Tengah, Kuwait pada 2025 memblokir sementara Roblox dan menuntut perubahan sistem keamanan anak.

Beberapa negara di kawasan tersebut juga membatasi fitur komunikasi di Roblox sebagai langkah kehati-hatian.

Sementara itu, Tiongkok mengalami perkembangan unik dengan versi lokal Roblox bernama “LuoBuLeSi” yang dikembangkan bersama Tencent.

Versi ini ditutup setelah uji coba publik karena tidak memenuhi standar regulasi konten anak di Tiongkok.

Saat ini, versi baru sedang disiapkan agar sesuai dengan kebijakan ketat pemerintah setempat.

Di Amerika Serikat, Komisi Perdagangan Federal (FTC) memperketat penerapan aturan privasi anak (COPPA) dengan denda besar bagi perusahaan yang mengumpulkan data anak tanpa izin orang tua.

Meski tidak langsung menargetkan Roblox, tren ini mendorong seluruh industri gim untuk memperkuat perlindungan privasi anak.

Situasi Roblox di Indonesia

Roblox sudah masuk sebagai platform digital yang digunakan banyak anak-anak dan remaja Indonesia.

Secara resmi, Roblox telah terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) di Indonesia sejak 2022, sehingga wajib tunduk pada regulasi digital lokal.

Pemerintah Indonesia, termasuk Menteri Pendidikan, mengungkapkan kekhawatiran bahwa Roblox mengandung adegan kekerasan dan konten negatif yang mudah diakses anak-anak.

Pemerintah menyebut bahwa jika kontennya “terlalu jauh” dan berdampak buruk terhadap perilaku generasi muda, maka pemblokiran bisa jadi opsi.

Meski isu pemblokiran Roblox muncul di media sosial, pemerintah menyatakan belum menjadi keputusan resmi.

Pemantauan ketat terhadap fitur Roblox sedang berjalan, dan langkah administratif seperti pembatasan akses dapat diambil jika Roblox tak memenuhi standar kepatuhan.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyampaikan bahwa tim pengawas platform digital sedang melakukan evaluasi akhir terhadap kepatuhan Roblox terhadap regulasi yang berlaku di Indonesia.

Jika hasilnya belum memadai, dapat diterapkan sanksi atau pembatasan.

Di Indonesia muncul kekhawatiran atas efek adiktif, tekanan sosial dari pembelian dalam aplikasi, serta kemungkinan predator online berkomunikasi dengan anak melalui fitur chat di Roblox.

Bagi orang tua yang mencari alternatif, tersedia beberapa game mirip Roblox yang bisa dimainkan offline tanpa internet maupun game Android mirip Roblox untuk eksplorasi kreatif yang mungkin lebih aman untuk anak-anak.

Roblox memadukan kreativitas, interaksi sosial, dan ekonomi digital, namun karakter terbuka dari platform ini membuat anak-anak sangat rentan terhadap risiko.

Sejumlah negara telah merespons dengan berbagai pendekatan dari regulasi dan pengawasan ketat hingga pemblokiran sementara.

Roblox sendiri telah mengambil langkah untuk memperkuat keamanan, tetapi efektivitasnya masih diuji oleh waktu dan pengawasan regulator.

Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Roblox terus berinovasi dengan meluncurkan aplikasi video pendek mirip TikTok untuk gameplay, yang juga menjadi perhatian regulator terkait perlindungan anak.

Pada akhirnya, keterlibatan orang tua, sekolah, dan literasi digital anak menjadi benteng pertama dalam menciptakan ruang bermain daring yang aman dan mendidik.

Read Entire Article
Global Food