
YAYASAN Tarumanagara merayakan ulang tahunnya yang ke-66 di Kampus 3 Institut Tarumanagara (Itaru), Jakarta Selatan, Kamis (3/7). Momentum ini menjadi refleksi sekaligus konsolidasi besar antarunit di bawah naungan Yayasan Tarumanagara, yang kini telah berkembang menjadi ekosistem pendidikan, kesehatan, dan bisnis yang terintegrasi.
Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara, Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H., dalam sambutannya menegaskan pentingnya membangun sinergi dan kolaborasi lintas unit dalam satu ekosistem besar.
Guru Besar Hukum Untar ini mengutarakan Yayasan Tarumanagara terus berkembang maju menjadi sebuah group holding,tidak sekadar lembaga pengelola satuan pendidikan.
"Telah menjadi grup holding meliputi universitas, institut, sekolah tinggi, college, rumah sakit, enterprise, hingga properti seperti Untar Residence dan sejumlah PT," papar Prof. Ariawan.
Hemat dia, mengelola ekosistem yang tengah maju berkembang besar menghadapi banyak tantangan dalam menyatukan visi antarunit karena ego sektoral. Untuk itu pihaknya akan harmonisasikan sehingga akan jadi kekuatan besar. "Kata kuncinya adalah kolaborasi dan komunikasi yang baik," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut Ariawan mengutarakan beragam program utama Yayasan Tarumanagara di antaranya proyek pengembangan Tarumanagara City merupakam kawasan terpadu seluas 140 hektare di wilayah Serpong, Banten. Proyek ini digagas sebagai kawasan edukasi, kesehatan, dan komersial yang setara dengan BSD City.
Menurutnya, master plan ditargetkan rampung Oktober atau November tahun ini. Pihaknya akan garap 10 hektare pertama. "Konsepnya edutainment yakni pendidikan tetap kuat namun unsur komersial juga," tukas Ariawan.
Perayaan HUT ke-66 ini juga menjadi ajang temu lintas generasi pemimpin Yayasan. Selain seluruh pimpinan unit aktif, mantan-mantan pimpinan pun turut hadir, di antaranya mantan Rektor Prof Agustinus Purna Irawan, Rektor Untar Prof Amad Sudiro, Ketua Dewan Pembina Yayasan Tarumanagara Nanda Widya, dan Plt. Kepala LL Dikti III DKI Jakarta Tri Munanto. Prof. Ariawan juga menyinggung pentingnya belajar dari sesama lembaga, seperti kerja sama dan dialog dengan Yayasan Binus dan Yayasan lain.
Yayasan Tarumanagara didirikan pada 18 Juni 1959. Dalam beberapa dekade terakhir, yayasan ini telah melahirkan berbagai institusi unggulan, termasuk Universitas Tarumanagara (Untar), yang menjadi salah satu kampus swasta terakreditasi unggul di Indonesia.
Nanda Widya mengingatkan tantangan ke depan memajukan Yayasan Tarumanagara dan seluruh elemennya adalah adaptasi. "Tantangan kita adalah kemampuan adaptasi menghadapi perubahan yang cepat.Dengan usia ke 66 kita semakin matang bertambah maju dari kecil bertumbuh menjadi corporate," tukasnya.
Tri Munanto menambahkan LL Dikti III mengapresiasi keberadaan Yayasan Tarumanagara terutama kampus Untar yang telah banyak membantu pada krisis di masa covid-19.
"Di usia ke 66 Yayasan Tarumanagara kami meyakini akan terus berkiprah memajukan kualitas.Teus berkomitmen memajukan pendidikan. Indonesia,"pungkas Tri Munanto.(H-2)