Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Tekun Tenun Kemendikdasmen Hadir di HUT Dekranas ke-45

9 hours ago 3
Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha Tekun Tenun Kemendikdasmen Hadir di HUT Dekranas ke-45 Ilustrasi(Dok Ditjen Vokasi)

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) turut berpartisipasi pada pameran dalam rangka Syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pada pameran tersebut, Direktorat Kursus dan Pelatihan menampilkan praktik baik Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun.

Program PKW Tekun Tenun merupakan program prioritas dari Direktorat Kursus dan Pelatihan dalam rangka melahirkan para wirausaha muda melalui pengembangan keahlian kerajinan tangan dan pelestarian kekayaan budaya di daerah. Program ini telah dilaksanakan sejak 2020 lalu dengan menggandeng Dekranas dan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah). Hingga saat ini, program ini telah berhasil melahirkan lebih dari 5.500 perajin. Tahun ini, program serupa akan menyasar lebih dari 100 peserta yang merupakan anak usia sekolah yang tidak sekolah (ATS) di Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Banten, dan sebagainya.

Kehadiran hasil karya program PKW Tekun Tenun ini sekaligus menunjukkan dukungan nyata Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK dalam pengembangan industri kreatif nasional dan regenerasi perajin Indonesia.

Produk yang ditampilkan merupakan hasil karya para alumni program PKW Tekun Tenun yang selama ini telah banyak dipasarkan melalui Dekranas dan Dekranasda. Beberapa di antara karya-karya tersebut adalah aneka kain tenun, seperti Tenun Gebeng, Tais Sotis dan Tais Buna, Songket Manggarai, Tenun Aceh, serta berbagai produk kerajinan tangan yang dibuat dari kain-kain tradisional tersebut.

“Kami ingin menunjukkan bahwa praktik baik program PKW Tekun Tenun memberikan dampak tidak hanya secara ekonomi bagi pesertanya, tetapi juga bentuk dukungan pendidikan vokasi dalam upaya pelestarian kekayaan wastra nusantara,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin, di Balikpapan, dilansir dari keterangan resmi, Kamis (10/7). 

Menurut Tatang, jumlah perajin di sejumlah daerah di Indonesia terus berkurang. Tidak banyak anak-anak muda yang mau terjun ke dunia kerajinan tenun. Hal ini membuat tidak ada yang menggantikan perajin-perajin yang sudah mulai sepuh.

“Melalui program PKW Tekun Tenun kami terus mendorong regenerasi perajin yang kami harapkan bisa menjadi pelaku usaha kerajinan di daerah dan mendukung pengembangan,” tambah Tatang.

Wiwinda Sari, salah satu peserta pameran menjadi salah satu alumnus program PKW Tekun Tenun yang merasakan manfaat program ini. Sebagai alumni program PKW Tekun 2022, Winda masih aktif menenun hingga saat ini. Ia menjual hasil tenunnya melalui Dekranasda maupun kepada pengepul tenun di daerah di Indralaya, Ogan Ilir, Sumatra Selatan. Ia pun menjual hasil karya tangannya melalui platform e-commerce dan menerima orderan custom.

“Kebetulan karena saya memang dari keluarga penenun. Jadi sampai sekarang masih aktif menenun dan ilmu dari program PKW Tekun Tenun 2022 lalu benar-benar sangat membantu saya. Apalagi, ada bantuan alat pintal benang dan alat tenun juga sehingga tidak perlu membeli alat tenun yang lumayan mahal,” kata Winda.

Setiap bulannya, Winda biasa menyelesaikan sekitar satu sampai dua lembar kain tenun Gebeng yang merupakan kain tenun tradisional asal Palembang. Setiap lembar kain tenun gebeng buatan ini biasa dijual sekitar Rp1,6 juta untuk ukuran sekitar satu meteran.

Sebagai informasi puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dekranas digelar pada 9 hingga 11 Juli 2025 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Mengusung tema “Perajin Berdaya Mendunia”, puncak acara yang digelar dalam tajuk Syukuran HUT ke-45 Dekranas menyajikan pameran hasil karya para perajin dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Dekranas, Selvi Ananda, menyampaikan bahwa Dekranas merupakan wadah bagi para perajin di seluruh Indonesia untuk mengembangkan dan memasarkan hasil kerajinan dari setiap daerah. Oleh karena itu, ia berharap Dekranasda dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk membuka pasar bagi produk yang dihasilkan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

“Tema ini berangkat dari pemahaman bahwa perajin dalam negeri memiliki potensi yang luar biasa, namun masih kesulitan menembus pasar internasional. Karena itulah, peran Dekranas ini sangat penting dalam pendampingan bagi setiap perajin,” kata Selvi. (H-2)

Read Entire Article
Global Food