Misteri Jejak Dinosaurus: Kawanan Campuran atau Kebetulan Fosil?

23 hours ago 3
 Kawanan Campuran atau Kebetulan Fosil? Penemuan jejak kaki dinosaurus(Dok. Nat geo channel)

Di hamparan sabana Afrika, kawanan zebra, rusa kutub, dan impala sering berpindah bersama dalam formasi besar demi menghindari predator seperti singa dan hyena. Kini, para ilmuwan mempertanyakan: mungkinkah perilaku serupa pernah terjadi di masa dinosaurus?

Film-film animasi seperti The Land Before Time atau Dinosaur (2000) telah lama membayangkan kawanan dinosaurus berbagai spesies menjelajah bersama. Namun hingga kini, jejak fosil belum banyak mendukung gagasan tersebut, hingga sebuah penemuan terbaru di Alberta, Kanada, memberikan petunjuk mengejutkan.

Temuan Fosil yang Menantang Imajinasi

Di Taman Provinsi Dinosaurus, tim paleontolog menemukan jejak kaki berusia 76 juta tahun yang menunjukkan sekelompok dinosaurus bertanduk (ceratopsian), seekor ankylosaurid bersenjata, dan mungkin seekor theropoda kecil berkaki dua sedang bepergian bersama. Tak jauh dari mereka, dua jejak tyrannosaurus besar mengintai.

Diterbitkan di PLOS One, temuan ini dianggap sebagai bukti awal adanya “safari dinosaurus” lintas spesies, sebuah kelompok campuran yang bergerak bersama, kemungkinan sebagai respons terhadap ancaman predator, mirip kawanan hewan di Afrika modern.

“Amat luar biasa membayangkan skenario ini mirip dengan yang kita lihat hari ini di sabana,” ujar Brian Pickles, paleontolog dari Universitas Reading.

Dari Jejak Tanah ke Jejak Waktu

Musim panas 2024, Pickles dan koleganya Phil Bell (Universitas New England, Australia) sedang mengeksplorasi tanah kering ketika mereka menemukan tonjolan batu aneh, ternyata bekas kaki dinosaurus yang terawetkan.

Dalam dua hari berikutnya, mereka menemukan lebih dari selusin jejak batuan di area seluas dua tempat parkir. Tidak seperti situs lain yang sering kacau dan bertumpuk, jejak-jejak ini tertata rapi dan berjarak konsisten, seolah menunjukkan formasi kelompok.

Berdasarkan ukuran dan bentuk, para peneliti menyimpulkan bahwa lima dinosaurus dari berbagai spesies kemungkinan bergerak dalam satu rombongan, dengan dua tyrannosaurus besar menyusul tak jauh di belakang.

Antara Bukti dan Spekulasi

Namun, tak semua ilmuwan sepakat.

Anthony Romilio dari Universitas Queensland menilai interpretasi tersebut berlebihan. Ia mencurigai jejak ceratopsian dan ankylosaurid terlalu mirip dan bisa saja milik hadrosaurus besar yang kurang terawetkan.

“Semangat kadang mendorong kita melampaui bukti,” katanya.

Christian Meyer dari Universitas Basel bahkan menyebut temuan ini “spekulatif.” Ia menyoroti buruknya pelestarian jejak dan kurangnya pola pergerakan yang jelas.

“Gagasan penggembalaan antarspesies terlalu jauh,” ujarnya.

Petualangan Baru Baru Dimulai

Meski kritik berdatangan, tim Pickles terus menggali. Lebih dari sepuluh jejak tambahan ditemukan sejak penggalian awal. Bagi mereka, temuan ini hanyalah awal dari pemahaman baru tentang ekologi sosial dinosaurus.

“Ada banyak skenario yang mungkin terjadi, dan kami baru menyentuh permukaannya,” ujar Pickles. (National Geographic/Z-10)

Read Entire Article
Global Food