Kolaborasi Internasional Perkuat Inovasi Terapi Sel Punca Ditandatangani di Jakarta

12 hours ago 4
Kolaborasi Internasional Perkuat Inovasi Terapi Sel Punca Ditandatangani di Jakarta Penandatangan kolaborasi internasional untuk memperkuat inovasi terapi sel punca(MI/HO)

DUNIA pengobatan regeneratif memasuki babak baru dengan ditandatanganinya Memorandum of Agreement (MOA) antara Celltech Stem Cell Centre, Swiss Stem Cell Biotech, dan BioViva Sciences USA Inc, didukung oleh World Council for Preventive Regenerative and Antiaging Medicine (WOCPM) serta World Council of Stem Cell (WOCS). 

Penandatanganan kesepakatan itu berlangsung di Vinski Tower, Jakarta, Selasa (1/7) dan menjadi tonggak penting bagi pengembangan terapi sel punca di tingkat global.

Kerja sama ini bertujuan mendorong kolaborasi internasional dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi medis, dan inovasi dalam bidang pengobatan regeneratif, preventif, dan antiaging yang aman, efektif, serta terstandarisasi secara global.

Kerja Sama Strategis: Riset, Teknologi, dan Standardisasi Global

Kemitraan ini diarahkan untuk memperkuat sinergi lintas institusi melalui berbagai bentuk kolaborasi. Fokus utama mencakup riset dan pengembangan teknologi terapi sel punca untuk menciptakan pengobatan yang lebih mutakhir dan tepat guna. 

Di samping itu, kerja sama juga mencakup transfer teknologi dari institusi global ke dalam negeri, yang akan mempercepat kemajuan inovasi medis di Indonesia.

Langkah besar lain yang tercakup dalam kesepakatan ini adalah penyusunan sertifikasi dan standardisasi prosedur terapi sel punca berdasarkan regulasi internasional. Upaya ini bertujuan menjamin keamanan dan kualitas terapi yang diberikan kepada pasien.

Lebih jauh, para pihak berkomitmen untuk mengembangkan pusat-pusat unggulan terapi sel punca yang berperan sebagai motor penggerak Medical Tourism dunia, dengan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat destinasi pengobatan regeneratif yang diakui secara global.

Salah satu momen penting dalam acara ini adalah kehadiran Presiden Swiss Stem Cell Biotech Eugene Durenard, yang turut melakukan prosedur terapi sel punca langsung di fasilitas Celltech. Ini menjadi bentuk nyata pengakuan terhadap kualitas layanan dan teknologi Celltech dalam kancah internasional.

“Kami percaya sinergi ini akan menghasilkan terobosan-terobosan medis yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dunia saat ini,” ujar Durenard.

BioViva Sciences USA Inc., perusahaan bioteknologi asal Amerika yang dikenal luas atas inovasi dalam terapi gen (gene therapy) dan pengobatan antiaging, juga menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dalam riset dan pengembangan terapi regeneratif berbasis teknologi mutakhir.

Indonesia Siap Jadi Pemain Global

Presiden WOCPM dan WOCS serta pemilik Celltech Stem Cell Centre Prof Deby Vinski menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah nyata untuk memperkuat posisi Indonesia dan Asia dalam pengembangan sains regeneratif.

“Kemitraan ini adalah langkah nyata menuju era baru pengobatan berbasis sains regeneratif yang lebih aman, efektif, dan terstandarisasi secara internasional,” tegas Prof Deby Vinski.

Dukungan PDSI dan Figur Publik Nasional

Acara penandatanganan MOA ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) yang memberikan dukungan terhadap inisiatif kolaborasi internasional di bidang terapi sel punca. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Umum PDSI Brigjen TNI (Purn) Jajang Edi Priyatno, yang memberikan apresiasi atas kontribusi Indonesia melalui Prof Deby Vinski dalam memperkuat posisi bangsa di kancah pengobatan regeneratif global. 

Jajang menyebut bahwa keberhasilan Celltech diakui dunia dan dapat mendukung program pemerintah serta mengurangi devisa yang selama ini mengalir ke luar negeri untuk pengobatan medis.

Turut hadir pula Sekretaris Jenderal PDSI Dollar, yang menegaskan dukungan organisasi terhadap langkah-langkah strategis yang sejalan dengan kebijakan Kementerian Kesehatan dan arah pembangunan sektor medis nasional.

Menambah kekuatan simbolik acara, Cici Faramida, dikenal sebagai Antiaging Icon, juga hadir sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan teknologi antipenuaan dan regeneratif di Indonesia. Kehadiran para tokoh ini mencerminkan sinergi antara dunia medis, organisasi profesi, dan figur publik dalam memperkuat inovasi layanan kesehatan nasional.

Dengan kolaborasi ini, Celltech bersama mitra globalnya berkomitmen mewujudkan pengobatan regeneratif yang lebih transparan, aman, dan mudah diakses oleh masyarakat global. 

Langkah ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pionir dalam pengembangan terapi sel punca dan sebagai destinasi unggulan untuk wisata medis berbasis teknologi canggih. (Z-1)

Read Entire Article
Global Food