Jerman dan Spanyol Kirim Bantuan ke Gaza, Akui Tak Cukup Atasi Krisis

13 hours ago 3
Jerman dan Spanyol Kirim Bantuan ke Gaza, Akui Tak Cukup Atasi Krisis Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza yang dijatuhkan dari pesawat.(AFP)

JERMAN dan Spanyol mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Meski para pejabat tinggi dari kedua negara mengakui bantuan tersebut masih jauh dari cukup untuk mengatasi krisis yang terjadi.

Kanselir Jerman, Friedrich Merz, menyatakan Menteri Pertahanan Boris Pistorius akan berkoordinasi dengan Prancis dan Inggris, yang juga siap mengirimkan bantuan lewat jalur udara berupa makanan dan pasokan medis. 

“Kami tahu bahwa bantuan ini hanyalah setitik kecil bagi rakyat Gaza. Namun setidaknya ini adalah kontribusi nyata yang dengan senang hati kami berikan,” ujar Merz.

Menteri Luar Negeri Spanyol, José Manuel Albares Bueno, mengungkapkan negaranya akan mengatur pengiriman bantuan melalui udara dalam beberapa hari ke depan. Mereka bekerja sama dengan Yordania.

“Akan ada pengiriman makanan lewat udara. Tapi itu ibarat setetes air di lautan,” katanya.

Spanyol berencana menjatuhkan bantuan makanan bagi sekitar 5.000 orang di Gaza antara minggu pertama dan kedua Agustus. Namun, Albares menegaskan pengiriman seperti ini bukan solusi jangka panjang. “Kami tidak ingin hanya mengirim setetes bantuan di sana-sini,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya akses darat dan distribusi melalui lembaga-lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Abares mendesak agar bantuan dapat mengalir secara permanen tanpa hambatan.

Israel Bekerja sama Lembaga Bantuan Global

Dari pihak Israel, kantor Perdana Menteri menyatakan akan terus bekerja sama dengan lembaga bantuan global, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa untuk memastikan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar dapat masuk ke Jalur Gaza.

“Sebagai bagian dari upaya ini, Israel menghentikan operasi militer IDF di area padat penduduk dari pukul 10 pagi hingga 8 malam setiap hari, dan menyediakan jalur aman dari pukul 6 pagi hingga 11 malam untuk menjamin konvoi bantuan dapat melintas dengan aman,” demikian pernyataan resmi tersebut.

Pernyataan itu muncul tak lama setelah Presiden AS Donald Trump, dalam kunjungannya ke Skotlandia, mengumumkan rencana AS untuk mendirikan “pusat distribusi makanan” di Gaza guna merespons krisis kelaparan dan malnutrisi akibat blokade bantuan yang diberlakukan Israel.

Kantor Perdana Menteri Israel menambahkan bahwa mereka akan terus bertindak “secara bertanggung jawab” dan tetap berkomitmen pada dua tujuan utama: memulangkan para sandera serta menghancurkan Hamas, yang menurut mereka adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian bagi warga Israel dan Palestina.

Meski begitu, Israel kembali menuding Hamas mencuri bantuan kemanusiaan. Sebagai catatan, tinjauan internal pemerintah AS yang dilakukan oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menemukan tidak ada bukti pencurian bantuan AS secara luas oleh Hamas di Gaza. Penilaian ini mencakup 156 laporan dugaan penyalahgunaan, penipuan, dan pemborosan oleh mitra organisasi antara Oktober 2023 hingga Mei 2025. (CNN/Z-2)

Read Entire Article
Global Food