
FESTIVAL Indonesia World Dance Festival (IWDF) 2025 akan menjadi ajang kolaborasi yang menarik antara berbagai genre tari. Festival yang melibatkan lebih dari 1.000 penari itu menggabungkan tari tradisional, hip-hop, dan tari modern.
Para penari itu berasal dari 13 provinsi dan satu grup internasional dari Malaysia. Selain tari, IWDF mempersembahkan kekayaan kostum daerah yang mencerminkan identitas budaya masing-masing wilayah.
IWDF 2025 memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, menjadi wadah edukasi budaya, sarana pelestarian seni daerah, dan ruang kolaborasi kreatif antar generasi. Pertunjukan tari nusantara yang berwarna-warni, dilengkapi dengan kostum etnik khas dari berbagai provinsi, menjadi daya tarik visual yang memperkuat narasi budaya di atas panggung. Acara ini juga berfungsi sebagai media promosi bagi Jakarta sebagai kota global yang tetap berakar kuat pada warisan tradisinya.
“Kami ingin menjadikan Hari Tari Dunia bukan sekadar seremoni, tetapi sebuah perayaan yang melibatkan seluruh ekosistem seni tari Indonesia,” ujar Dr. Rosmala Sari Dewi, Direktur IWDF 2025.
Rianto, koreografer dan pengisi workshop Capturing Body Connectivity, menjelaskan tubuh merupakan media penyatu. “Tubuh kita memiliki koneksi yang tak terlihat, namun mampu menyatukan perbedaan melalui gerakan,” tuturnya.
Dari pihak komunitas, La Ode Budi dari Sahabat Jakarta menegaskan pentingnya festival ini. “Jakarta membutuhkan festival seperti IWDF untuk dikenal di dunia sebagai kota budaya, bukan sekadar pusat metropolitan,” katanya.
Muhanto Hatta adalah CEO RSD Management, menekankan acara ini adalah awal dari perjalanan panjang menuju kesuksesan. “IWDF diharapkan menjadi acara tahunan yang terus menghidupkan semangat budaya dan kebhinekaan,” ujarnya.
Sandreeha, koreografer yang juga tampil di IWDF, menganggap acara ini sebagai momentum kolaborasi lintas genre. “Kami menghadirkan koreografi yang memadukan hip-hop, afrobeat, hingga unsur tari tradisional. Ini adalah momen belajar bersama,” katanyanya.
Iwan Kurniawan dari CEO Kolam Ikan Creative Communication mengingatkan akan peran penting visual dalam menarik perhatian generasi muda. “Kostum-kostum daerah menjadi daya tarik tersendiri. Kami kemas agar tetap otentik tetapi relevan secara estetika,” jelasnya.
IWDF 2025 akan diselenggarakan Minggu, 11 Mei 2025, mulai pukul 07.00 - 21.30 WIB di GOR dan Teater Bulungan, Jakarta Selatan. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum, menampilkan parade budaya dari Jl. Melawai, flashmob Tari Betawi, pertunjukan tari nusantara oleh 60 sanggar, kompetisi Battle Dance Fusion, serta penampilan bintang tamu seperti Dewi Gita, Hedi Yunus, dan Sandree Dance Crew.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah kota/kabupaten juga memberikan dukungan penuh sebagai komitmen terhadap pelestarian dan promosi budaya lokal ke kancah global. (Z-2)