
SINEMAKU Pictures merilis poster ofisial dan juga cuplikan (trailer) film drama Hanya Namamu Dalam Doaku, yang akan tayang di bioskop mulai 21 Agustus 2025.
Trailer yang diperlihatkan di acara konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (3/7), mulanya menampilkan karakter Arga (diperankan oleh aktor Vino G. Bastian) seorang suami yang dituduh berselingkuh oleh istrinya, Hanggini (Nirina Zubir) hingga memicu Arga keluar dari rumah.
Nina (Enno Lerian), sahabat Hanggini, semakin memanaskan suasana di trailer itu dengan berkata, 'Kalau Arga sudah minta berpisah, itu artinya Arga telah menjatuhkan talak untuk Hanggini."
Di tengah konflik itu, ternyata Arga hanya sedang tidak ingin terbuka saja soal dia didiagnosis dokter mengidap amyotrophic lateral sclerosis (ALS), sebuah penyakit saraf progresif yang memungkinkan harapan hidupnya terbatas.
Trailer itu juga menampilkan Naysila Mirdad sebagai Marissa, mantan pacar Arga sekaligus dokter paliatif yang dituduh sebagai pelakor, ternyata seorang perempuan penyayang.
Adapula Anantya Kirana berperan sebagai buah hati Arga dan Hanggini, Nala, yang bertekad untuk membawa sang ayah kembali ke rumah mereka.
Sementara aktor komedi Ge Pamungkas tidak terlihat melucu di film ini. Sepanjang trailer berdurasi sekitar dua menit ini, mimik wajah Ge sangat serius.
Film itu menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Kini, Vino G Bastian mendalami peran Arga sebagai kepala keluarga yang berusaha menyembunyikan penderitaan demi orang-orang terkasihnya.
Nirina Zubir menghidupkan karakter sang istri, Hanggini, yang dihadapkan pada perubahan drastis sikap suaminya, menerka-nerka pengorbanan yang kadang terlalu sunyi untuk diungkapkan.
Produser Prilly Latuconsina dari Sinemaku Pictures berharap film Hanya Namamu Dalam Doaku bisa menjadi pemicu diskusi tentang pentingnya komunikasi dan keterbukaan dalam sebuah hubungan asmara untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat berujung pada perpisahan.
Ia juga menyoroti bagaimana film itu secara realistis menyoroti dampak keretakan rumah tangga terhadap anak.
Disutradarai oleh Reka Wijaya dan diproduseri oleh Prilly, Umay Shahab, dan Bryan Domani di bawah bendera Sinemaku Pictures, film itu dibuat berdasarkan riset mendalam.
Tim produksi bekerja sama dengan komunitas para pejuang ALS, dokter, caregiver, dan psikolog untuk memastikan akurasi penggambaran penyakit dan dampaknya.
Riset komprehensif itu bertujuan menghadirkan narasi yang tidak hanya emosional, tetapi juga faktual.
Reka juga mengatakan cerita di film Hanya Namamu Dalam Doaku menjadi cerminan akan pentingnya empati dan dukungan di tengah cobaan hidup seseorang. (Ant/Z-1)