Festival Beasiswa Merah Putih: Gotong Royong Nasional untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia

2 hours ago 1
 Gotong Royong Nasional untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia Ilustrasi(MI/FICKY RAMADHAN)

KOALISI Beasiswa Merah Putih bersama Forum Beasiswa Indonesia menggelar Festival Beasiswa Merah Putih 2025 di Gedung Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, pada Sabtu (20/9).

Acara tersebut menghadirkan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat, lembaga filantropi, hingga para penerima manfaat pendidikan, dengan satu tekad, yakni memastikan tidak ada anak bangsa yang tertinggal dari kesempatan menuntut ilmu.

Dalam sambutannya, Dewan Kehormatan Asosiasi Jaringan Beasiswa Indonesia, Tantowi Yahya menegaskan pentingnya akses pendidikan sebagai jalan menuju masa depan yang lebih baik.

"Bagi saya pribadi, pendidikan adalah tiket emas untuk keluar dari segala keterbatasan. Saya masih ingat bagaimana beasiswa, dukungan masyarakat, dan kerja keras menjadi bagian penting dari perjalanan hidup saya," kata Tantowi Yahya.

Adapun, festival tersebut bukan hanya soal pembagian beasiswa, melainkan juga perayaan semangat gotong royong. Berbagai pihak terlibat aktif, mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Indonesia (KemenkoPMK), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Dompet Dhuafa, hingga yayasan kemanusiaan lintas iman seperti Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Menurut Tantowi, kehadiran Festival Beasiswa Merah Putih menunjukkan wujud nyata semangat merah putih dalam kolaborasi lintas sektor.

"Semua bergerak dengan satu cita-cita, yakni pendidikan yang inklusif, merata, dan berkeadilan. Saya yakin jika semangat kolaborasi ini terus digelorakan, maka jalan menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045 dapat kita wujudkan," tambahnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Riset, Teknologi, dan Kemitraan Industri Kemenko PMK, Katiman Kartowinomo dalam sambutannya menyoroti masih tingginya angka anak Indonesia yang tidak bersekolah, baik karena faktor ekonomi, akses, maupun permasalahan sosial.

"Dulu tercatat sekitar 3,9 juta anak di Indonesia tidak bersekolah, dan di tingkat dunia angkanya mencapai 251 juta. Ini menjadi alarm, menjadi warning bagi kita semua bahwa pendidikan yang berkeadilan itu harus terus kita perjuangkan," kata Katiman.

Ia memaparkan, angka penyelesaian pendidikan dasar masih cukup tinggi, yaitu 97,83% dari SD ke SMP. Namun, angka tersebut menurun di tingkat pendidikan menengah, hanya 94% dari SMP ke SMA, lalu kembali turun menjadi 66,79% di SMA, dan yang melanjutkan ke perguruan tinggi tinggal sekitar 32%.

"Bahkan lulusan SMK yang seharusnya siap kerja, justru banyak yang menyumbang angka pengangguran. Ini menjadi tantangan serius," lanjutnya.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya membuka akses pendidikan terutama bagi anak-anak berbakat, termasuk kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.

"Prinsip pendidikan kita adalah no one left behind, tidak boleh meninggalkan satu anak pun. Banyak anak-anak gifted dan talented tetapi tidak punya akses yang luas. Ini sayang sekali. Maka dukungan dari jaringan beasiswa sangat penting untuk menyediakan akses bagi mereka," ucapnya.

Lebih lanjut, anggota DPD RI sekaligus Direktur Utama Agung Sedayu Group, Nono Sampono menyampaikan apresiasi terhadap konsistensi Forum Beasiswa Indonesia dan Koalisi Beasiswa Merah Putih dalam menyelenggarakan inisiatif pendidikan nasional.

"Saya menyampaikan apresiasi kepada teman-teman dari Forum Beasiswa Indonesia dan Koalisi Beasiswa Merah Putih. Kegiatan ini merupakan inisiatif nasional untuk memperkuat potensi SDM Indonesia, menjembatani masyarakat dan instansi pendidikan di Indonesia dengan lembaga pendidikan global," ujar Nono.

Nono menambahkan, inisiatif ini diharapkan bisa menjadi ajang pendidikan global terbesar di Indonesia dalam satu platform interaktif.

"Mudah-mudahan Agung Sedayu dengan program CSR yang selama ini sudah ikut berkontribusi di bidang pendidikan bisa berperan aktif dalam program beasiswa ini," ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris Umum Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Hong Tjin, yang mengapresiasi kegiatan beasiswa ini. Menurutnya kegiatan seperti ini adalah modal penting untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenko PMK, Asosiasi Jaringan Beasiswa Indonesia, para mitra, dan semua pihak yang bekerja keras. Semoga melalui acara ini, kita dapat mempererat jejaring dan menemukan lebih banyak peluang untuk memajukan pendidikan Indonesia," kata Hong Tjin.

Diketahui, acara Festival Beasiswa Merah Putih Part I ini menjadi gerbang pembuka menuju Festival Puncak Beasiswa Merah Putih Part II yang akan digelar pada Oktober 2025 mendatang. Pada perhelatan tersebut, diperkirakan akan hadir lebih dari 100 lembaga beasiswa dalam Indonesia Scholarship Award 2.0.(H-2)

Read Entire Article
Global Food