Delegasi UN Tourism Kunjungi Museum Nasional dan Sarinah

2 weeks ago 15
Update Liputan Live Sekarang Cermat Non Stop
Delegasi UN Tourism Kunjungi Museum Nasional dan Sarinah Dua lokasi di Jakarta Pusat ini dikunjungi 100 delegasi UN Tourism pada Rabu (16/4), yaitu Museum Nasional dan Sarinah.(Dok Kemenpar)

Dua lokasi di Jakarta Pusat ini dikunjungi 100 delegasi UN Tourism pada Rabu (16/4). Museum Nasional dan Sarinah menjadi destinasi tur yang menutup rangkaian Joint Commission Meeting UN Tourism yaitu Komisi UN Tourism untuk Asia Timur dan Pasifik (CAP) dan Komisi UN Tourism untuk Asia Selatan (CSA). Pertemuan berlangsung di Jakarta, 15–16 April 2025.

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa yang menjadi tuan rumah pada tur itu. Para delegasi dipandu Dwinanda. Ia menjelaskan berbagai informasi termasuk ikon-ikon menarik di seputar Jakarta yangd dilewati rombongan.Menarik perhatian delegasi sepanjang perjalanan, selain Patung Jenderal Sudirman adalah warna bus Transjakarta yang berbeda-beda. Ada warna biru, merah muda, dan oranye.

Armada Transjakarta berwarna oranye ini merupakan salah satu bus listrik ramah lingkungan yang dihadirkan pemerintah untuk mengurangi emisi karbon demi mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang bebas polusi. Hal ini sejalan dengan cita-cita pembangunan pariwisata berkelanjutan atau pariwisata hijau yang ingin diwujudkan dalam pertemuan CAP-CSA ke-37 ini.

Setibanya di Museum Nasional Indonesia yang memiliki beragam koleksi dari seluruh wilayah, delegasi dipandu untuk menikmati keberagaman budaya Indonesia yang sebagian besar dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dan Buddha pada masa antara abad ke-7 hingga ke-15. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah koleksi seni yang berada di dalam museum.

Di Museum Nasional Indonesia ini pula, para delegasi diajak melihat Arca Garuda yang menjadi identitas nasional Indonesia. Sebuah jati diri bangsa yang merupakan cerminan kedaulatan negara. Juga melihat alat musik tradisional Sasando yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Sasando memiliki bentuk yang unik, menyerupai kerucut dengan bentuknya yang khas.

Para delegasi pun bergerak menuju ke area museum lainnya. Mereka menyelami keanekaragaman budaya Indonesia secara singkat melalui koleksi-koleksi yang ada di Museum Nasional Indonesia. Tak lupa mereka mengabadikan momen kunjungan tersebut dengan gawainya masing-masing.

Di destinasi kedua, Sarinah, pusat perbelanjaan pertama dan tertua di Indonesia yang berdiri sejak 1962, para delegasi menikmati bangunan yang telah direvitalisasi. Sarinah kini menjadi ruang etalase bagi berbagai macam produk lokal kebanggaan Indonesia yang telah melalui proses kurasi, mulai dari kerajinan tangan, fesyen, kuliner, hingga kosmetik.

Setibanya di Sarinah, delegasi diberikan kesempatan untuk berbelanja produk lokal selama kurang lebih 60 menit dan mendapatkan voucher diskon sebanyak 10 persen.

Di Sarinah, para delegasi tidak hanya berbelanja, karena pihak Sarinah menghadirkan experience unik berupa belajar membatik.

Sejumlah delegasi pun tertarik untuk belajar membatik pada kain kecil berbentuk lingkaran, kemudian diukir perlahan menggunakan canting berisi malam (lilin). Hasil karya mereka bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.

Verna Buensuceso selaku Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Pariwisata Filipina mengungkapkan pengalamannya selama mengikuti technical tour. Verna menyampaikan kujungannya ke Museum Nasional Indonesia merupakan yang kali pertama dan memberikan pengalaman belajar yang sangat menarik.

"Artefak yang saya lihat merupakan cerminan bahwa Indonesia sangat menghargai sejarah dan budayanya. Ini pertama kali saya mengunjungi Museum Nasional Indonesia. Cerita yang disampaikan pemandu wisata juga sangat informatif. Tapi sesi berbelanjanya mohon diberikan waktu lebih lama," ujar Verna.

Read Entire Article
Global Food