Curhatan Korban Banjir Denpasar kepada Presiden Prabowo

17 hours ago 7
Curhatan Korban Banjir Denpasar kepada Presiden Prabowo Kondisi bangunan ruko yang hancur diterjang banjir terlihat di kawasan Jalan Sulawesi, Denpasar, Bali, Rabu (10/9/2025).(Antara/ Fikri Yusuf)

HINGGA saat ini korban tewas banjir bandang Bali, yang terjadi Rabu (10/9) dini hari, telah mencapai 17 orang. Banjir tersebut menimpa 120 titik di tujuh kabupaten/kota.

Pada Sabtu (13/9) sekitar pukul 12.00 WITA, Presiden Prabowo Subianto mendarat di Bali usai kunjungan kerja di Qatar dan Uni Emitar Arab. Presiden langsung meninjau lokasi banjir di Jalan Gadjah Mada Gang IV, Denpasar. Di lokasi tersebut, pemukiman warga berdampingan langsung dengan Tukad Badung yang salah satu titik terparah banjir.

Salah satu korban banjir besar di Denpasar, bernama Ni Nengah Manis, 60, bercerita ke Presiden Prabowo, detik-detik dirinya tersapu banjir. “Waktu itu lari ibu, ada teman yang gendong, kena tali rafia jatuh, lagi ditarik ibu karena ibu tidak bisa berdiri, langsung naik airnya sampai kasur, untung sudah lari duluan ke Banjar Gerenceng jam 4 pagi,” katanya kepada wartawan, mengulang kembali dialognya dengan Presiden Prabowo.

Ni Nengah Manis sehari-hari berjualan kopi di Pasar Badung, yang berada tepat di depan gang tempat tinggalnya. Setelah berhasil menyelamatkan diri, ia mengungsi hanya berbekal baju yang menempel di tubuh.

Ketika air surut, Ni Nengah Manis menengok kondisi rumah kos yang ia tempati selama bertahun-tahun. “Tembok-temboknya itu habis semua kena air, rusak, tidak ada yang bisa dipakai, kompor tidak bisa, tidak punya apa-apa sekarang, airnya setinggi ini (tiga meter dari tanah),” tuturnya.

Ingin Kembali Berdagang

Akibatnya, ibu dua anak itu tidak dapat melanjutkan berjualan, yang merupakan sandaran hidup satu-satunya. Saat mendengar Presiden akan berkunjung ke gangnya, Ni Nengah Manis pun berharap Kepala Negara akan menolong warga, termasuk dirinya, untuk bisa segera bangkit.

Saat Presiden mendengar curhatnya, kata Ni Nengah Manis, kebutuhannya dijanjikan dicatat dan akan diantarkan. Tanpa ragu, ia pun meminta bantuan modal untuk bisa kembali berdagang dan membeli perlengkapan dapur untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

“Ibu minta bantuan sama Pak Prabowo, nanti pakai belanja, pakai beli alat-alat, dapur, supaya dibantu ibu, punya modal, tadi belum dikasih, tapi sudah dijanjikan katanya mau diantar ke sini,” ucapnya. (Ant/M-1)

Read Entire Article
Global Food