2 weeks ago
12
Gelaran BNI Indonesia’s Horse Racing Triple Crown Serie 1 & Pertiwi Cup 2025.(MI/Ardi Teristi)
GELARAN BNI Indonesia’s Horse Racing Triple Crown Serie 1 & Pertiwi Cup 2025, Sabtu-Minggu, 19–20 April 2025 sukses digelar di Bantul. Ajang ini sekaligus menggelorakan semangat Hari Kartini.
Dari sisi kuantitas, ajang ini diikuti lebih dari 200 kuda pacu dan dihadiri lebih dari 20 ribu penonton dalam satu hari. Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo mengapresiasi kesuksesan gelaran ini sehingga berencana akan menggelar di Jakarta.
"Antusiasmenya sangat luar biasa. Bahkan, kandang- kandang yang ada tidak mampu menampung kuda peserta," kata dia di Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (20/4). Bahkan, garasi mobil warga sekitar pun harus disulap untuk menjadi kandang kuda selama dua pekan ini.
"Harga kuda pacu naik signifikan tahun ini karena ada yang nilai transaksinya seekor kuda sampai Rp1,5 miliar, sedangkan tahun 2023 Rp750 juta. Saya tidak bisa menyampaikan pemiliknya karena minta dirahasiakan," ungkap dia.
Dalam kesempatan itu, ia juga menginformasikan, ajang kuda pacu tidak diikuti laki-laki saja, tetapi juga perempuan. Menurut dia, semakin banyak perempuan yang menggemari olahraga ini. "Memang belum sebanyak equistrian yang mencapai 70% atletnya adalah perempuan, kuda pacu ini juga diikuti oleh perempuan," kata dia.
Aryo menambahkan, dalam kuda pacu, laki-laki tidak dibedakan dengan perempuan. Gelaran ini pun menjadikan event ini sebagai wadah pembinaan atlet nasional. Dari ajang ini diharapkan mampu memunculkan atlet berprestasi yang bisa membawa harum nama Indonesia di level dunia.
CEO dan Co-Founder Sarga.Co, Aseanto Oudang, menambahkan, salah satu kelas paling bergengsi dalam kejuaraan ini adalah kelas 3 tahun betina jarak 1.600 meter yang memperebutkan Pertiwi Cup 2025 dan total hadiah Rp200 juta. Pertiwi Cup menjadi lambang dari apresiasi dan semangat untuk kesetaraan perempuan memperingati Hari Kartini 21 April.
Sarga.Co dan PP Pordasi juga secara simbolis memberikan penghargaan kepada perempuan-perempuan yang berkiprah dalam industri pacuan kuda. Penerima penghargaan diwakili oleh sepuluh wanita yang saat ini tengah berkarya di dalam industri pacuan kuda dengan berbagai profesi.
“Kami berharap dapat melihat semakin banyak perempuan berkiprah di dalam olah raga dan industri pacuan kuda, seperti menjadi joki, pelatih, groomer, dokter, horse owner, stable owner, dan profesi lainnya,” tambah Aseanto.
Ia menambahkan, kejuaran yang memperebutkan total hadiah Rp1 miliar ini bukan hanya menjadi pertarungan bergengsi antarkuda-kuda terbaik, melainkan juga mendorong potensi sport tourism mengingat daya tarik olah raga pacuan kuda yang mencapai lintas daerah di seluruh Indonesia.
Senior Vice Presiden Marketing Comunication BNI, Duardi Prinhandiko mengaku kagum dengan kegiatan ini. Tidak hanya terkait pacuan kuda, sekitar 500 pelaku UMKM juga mampu meningkatkan penjualan mereka lewat kegiatan ini.
“Kami melihat potensi besar dari sportainment ini sehingga kami hadir untuk memfasilitasi pengalaman keuangan yang nyaman, efisien, dan futuristik bagi semua pihak,” tutup dia. (E-2)
