Bank Sentral AS Pertahankan Suku Bunga, Hadapi Tekanan dari Trump

20 hours ago 3
Bank Sentral AS Pertahankan Suku Bunga, Hadapi Tekanan dari Trump Presiden AS Donald Trump dan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell(Media Sosial X)

BANK Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% hingga 4,5%, sama sejak Desember lalu. Keputusan ini diambil meskipun Presiden Donald Trump terus mendesak agar biaya pinjaman diturunkan untuk mendorong ekonomi.

Namun, keputusan ini tidak bulat. Dua anggota dewan Federal Reserve menentang keputusan mayoritas, menyatakan preferensi mereka untuk menurunkan suku bunga. Ini menunjukkan adanya dukungan yang mulai meluas untuk kebijakan suku bunga yang lebih rendah, sebuah perbedaan pendapat yang jarang terjadi dalam lebih dari 30 tahun.

Keputusan ini diambil di tengah debat mengenai dampak kebijakan tarif impor Trump terhadap ekonomi terbesar di dunia. Data terbaru dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan ekonomi AS tumbuh 3% secara tahunan pada periode April-Juni, pulih dari kontraksi di tiga bulan pertama tahun ini. Namun, pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh penurunan tajam impor akibat tarif baru.

Jim Thorne, kepala strategi pasar di Wellington-Altus Private Wealth, mengatakan kepada BBC, data inti menunjukkan ekonomi AS sedang kehilangan momentum, meskipun angka pertumbuhan terlihat positif.

Stabilitas Pasar Tenaga Kerja

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menegaskan pendekatan hati-hati diperlukan mengingat stabilitas pasar tenaga kerja saat ini, dengan tingkat pengangguran yang masih rendah di 4,1%. Namun, ia juga mengakui  tarif impor dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dengan memengaruhi penjualan dan investasi. Powell menambahkan bahwa dampak penuh dari tarif ini belum sepenuhnya terlihat.

Sementara itu, inflasi masih berada di atas target Federal Reserve sebesar 2%, mencapai 2,7% pada Juni. Federal Reserve mencatat pertumbuhan ekonomi pada paruh pertama tahun ini telah melambat, meskipun dipengaruhi oleh fluktuasi perdagangan.

Desakan Penurunan Suku Bunga

Trump terus mendesak Federal Reserve untuk segera menurunkan suku bunga, dengan alasan langkah ini akan meringankan beban pembayaran utang pemerintah dan mendongkrak pasar perumahan. Ia bahkan menyebut Powell sebagai "Mr. Too Late" di media sosial, menyinggung lambatnya respons Federal Reserve. Namun, Powell menegaskan bahwa Federal Reserve tidak secara langsung mengatur suku bunga hipotek, yang dipengaruhi oleh faktor lain seperti biaya pinjaman pemerintah.

Para analis, seperti Andrew Hollenhorst dari Citi, memperingatkan menunda penurunan suku bunga bisa berisiko, terutama jika pasar tenaga kerja mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Meski begitu, Powell belum memberikan sinyal jelas apakah penurunan suku bunga akan dilakukan pada September mendatang, seperti yang diharapkan pasar. Ia hanya menyatakan bahwa belum ada bukti bahwa suku bunga saat ini menghambat ekonomi secara berlebihan. (CNN/Z-2)

Read Entire Article
Global Food