Wisuda 1.618 Lansia, Gubernur Pramono: Bukan Hanya Ijazah, Tapi Ruang Bahagia dan Bermartabat

2 hours ago 2
 Bukan Hanya Ijazah, Tapi Ruang Bahagia dan Bermartabat (DOK PPAP DKI)

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, menghadiri Wisuda Akbar Sekolah Lansia Senior School Pintar (SPP) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Acara ini mencatat rekor dengan jumlah wisudawan lansia terbanyak, yakni 1.618 orang, setelah menempuh masa belajar selama sepuluh bulan.

Dalam sambutannya, Gubernur Pramono memuji semangat para lansia yang tetap haus ilmu demi meningkatkan kualitas hidup. “Bagi saya, kesediaan mereka bersekolah di usia lanjut adalah hal yang luar biasa. Tadi, ada ibu-ibu berusia 87 tahun yang masih mengikuti sekolah, juga bapak-bapak berusia 80 tahun. Ini menunjukkan bahwa sekolah lansia benar-benar menjadi kebutuhan bagi warga Jakarta,” ujar Gubernur Pramono.

Saat ini, terdapat sepuluh Sekolah Lansia yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Gubernur Pramono telah menginstruksikan jajaran Dinas PPAPP untuk terus mengembangkan sekolah lansia agar bisa diikuti lebih banyak peserta.

“Menurut saya, bukan ijazahnya yang utama, melainkan prosesnya. Di sini, para lansia memiliki ruang untuk bertemu, berkumpul, berinteraksi, menjaga kebahagiaan, serta saling bertukar informasi. Apalagi, kini ada ‘Pasukan Putih’ yang juga bertugas melayani lansia. Mudah-mudahan ini dapat meringankan kehidupan mereka,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, menyampaikan, Wisuda Akbar Sekolah Lansia SPP merupakan bentuk penghargaan dan pengakuan nyata terhadap lansia.

“Sebagai kelompok rentan, lansia perlu mendapat perhatian serius. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta semester I tahun 2025, tercatat sekitar 1.167.038 jiwa atau 10,6 persen penduduk adalah lansia. Rinciannya, laki-laki 543.017 jiwa (46,5 persen) dan perempuan 624.021 jiwa (53,5 persen). Untuk itu, Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan program Bina Keluarga Lansia (BKL), di mana salah satu kegiatannya adalah Sekolah Lansia,” urainya.

BKL merupakan program yang dikembangkan oleh BKKBN, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia maupun keluarga yang memiliki lansia. Program ini dirancang agar tercipta lansia tangguh di lingkungan keluarga yang nyaman.

“Saat ini, Dinas PPAPP sedang menyusun Peraturan Gubernur DKI Jakarta terkait Bina Keluarga Lansia melalui Sekolah Lansia. Aturannya bertujuan meningkatkan kualitas hidup lansia agar sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat. Dengan adanya peraturan ini, kami berharap para lansia dapat terus berkontribusi dalam pembangunan,” pungkas Iin.

Sebagai informasi, Sekolah Lansia yang merupakan bagian dari program Bina Keluarga Lansia adalah pendidikan nonformal berbasis masyarakat. Program ini memberikan wadah bagi lansia untuk berkumpul, belajar, dan beraktivitas sosial dengan tujuan utama mewujudkan lansia tangguh, sehat, mandiri, aktif, produktif, berdaya, serta bermartabat. Harapannya, kualitas hidup lansia meningkat sekaligus mewujudkan masyarakat yang inklusif bagi semua usia.

Melalui pembelajaran berkelanjutan, Sekolah Lansia memperkenalkan konsep SMART dalam tujuh dimensi lansia tangguh, yaitu spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial, vokasional, dan lingkungan. Dengan demikian, lansia tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi juga subjek pembangunan yang mampu berkontribusi bagi keluarga, komunitas, dan masyarakat, mencegah ketergantungan di hari tua, serta memperpanjang masa produktifnya. (H-1)

Read Entire Article
Global Food